Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Akibat Bom Belanda, Curug Mandala Terbentuk

28 Maret 2016   21:06 Diperbarui: 28 Maret 2016   22:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="debit air ketika banyak.smbr gbr.santosa.blogsport.com"][/caption]

Simpang siur tentang tepatnya alamat curug Mandala yang ada di Cilacap membuat saya penasaran dan mengunjunginya awal tahun yang lalu. Menurut si mbah Google  ada yang mengatakan letak curug Mandala berada di Kecamatan kesugihan desa Dondong ada juga yang mengatakan berada di Kecamatan Jeluk Legi desa Mandala. Dua tempat yang jelas berbeda masa iya punya curug yang sama, akhirnya karena penasaran tentang curug Mandala saya coba telusuri deh lokasinya. Berhubung belum tahu medan yang akan dituju dan masih juga mencari-cari alamat jelasnya jadi kami memutuskan untuk naik motor saja, selain bisa nyalip-nyalip naik motor juga bisa lebih cepat kalau kesasar bisa  cepat putar arah.

Kami coba melalui jalur Jeruk Legi dari kota cilacap menyusuri jalana yang terbilang halus dan mulus setelah melewati pombensin, bandara tunggul wulung dan lapangan golf tak jauh dari ketiga lokasi yang saya sebutkan tadi ada sebuah plang petunjuk arah yang sudah usang nyaris tak terbaca. Persis sebrang-sebrangan dengan plang tersebut ada sebuah minimarket yang tak asing lagi yaitu Alfamart. Alfamart tersebut berada dipersimpangan tiga dan disebelahnya adalah jalanan menuju ke curug Mandala. 

[caption caption="dokpri"]

[/caption]

Setelah ambil kanan dan berbelok melewati Alfamart tersebut kamipun menyusuri jalanan tersebut. Awalnya jalan ditempat itu mulus namun lama-lama jalanan banyak yang berlubang rusak parah. Melihat jalanan yang seperti ini bikin saya batin "Ahhh ternyata jalanan yang mulus hanya punya orang-orang Cilacap yang tinggal di kota saja". Benar saja sepanjang jalan bukannya tambah apik nih tambah ancur. Baru setelah lebih dari 15 menit kami menemukan jalanan yang halus lagi. Saat itu kami pikir jangan-jangan salah jalan karena setelah jauh berjalan kami belum juga menemukan plang petunjuk arah kembali. Berhenti sejenak dan bertanya pada pemilik bengkel dipinggir jalan ia mengatakan setelah menemukan gardu perlintasan kereta api disebelah kiri maka dari tempat tersebut lurus saja. Benar saja di persimpangan itu ada sebuah plang petunjuk arah yang usang dan nyaris tak terbaca.

[caption caption="dokpri"]

[/caption]

Setelah yakin kamipun melewati sebuah gardu perlintasan kereta api jalan terus mengikuti jalanan tersebut. Dan lagi-lagi kami menemukan jalanan yang keadaanya jauh lebih parah, banyak sekali warung-warung kecil dipinggir jalan. Kamipun nyaris putus asa karena merasa kesasar lagi karena petunjuk arah juga tak ada. Setelah lebih dari 20 menit perjalanan sampai lah disebuah jalanan yang cukup curam ketinggiannya dengan lubang dimana-mana. Dari ketinggian tersebut terlihatlah nun jauh dibawah sana hamparan pantai di kota Cilacap. Melewati sebuah gapura bertuliskan Desa Mandala kami berpikir wah nih jangan-jangan tempatnya sudah dekat.

[caption caption="dokpri"]

[/caption]

Untuk mencapai desa Mandala saya sarankan untuk ekstra hati-hati karena jalanan yang curam dan lubang disana-sini agak ngeri dan cukup ekstrim. Jika jalananya halus mungkin tak mengerikan seperti itu. Saya hanya sempat membayangkan bagaimana jika motor tak kuat keatas mungkin akan terperosok mundur.

Tapi anehnya ketika kami berhenti saya melihat ada sebuah motor jadul yang dimodifikasi terparkir di pinggir jalan yang curam. Lihatnya sampai batin gimana caranya ya kok nih motor bisa sampai ditempat ini. 

[caption caption="dokpri"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun