Warna-warni Batik Betawi lebih cenderung ke warna yang cerah dan menyala alias "ngejreng" , yang menggambarkan karakter orang Betawi yang selalu blak-blakan (apa adanya), ceria dan terbuka juga humoris. Warna-warni Batik Betawi juga berasimilasi dengan unsur budaya Cina.
Motif andalan yang dipasarkan oleh Sanggar Batik Betawi Terogong adalah motif Tebar Mengkudu, dan beberapa motif khas dari Batik Betawi adalah Ondel-ondel, Tanjidor, motif Buketan, motif tanaman Mengkudu, Daun Semanggi, Perdu Kuku, juga motif fauna seperti motif Burung Hong, serta berbagai motif lain sebagai simbol kota Jakarta.
Belajar Membatik Batik Betawi Terogong
Dan tibalah saatnya untuk saya dan para ladies untuk belajar membatik...asyik, semua bersemangat!
Kami dibagikan kain katun warna putih sebagai kain dasar batiknya.
Sudah ada kertas-kertas bergambar motif Ondel-ondel dan berbagai motif flora yang cantik. Kita dibebaskan memilih motif apa yang kita suka untuk kita jiplak diatas kain katun putih tadi, proses ini disebut "nyorek" alias membuat pola dasar.
Setelah proses nyorek selesai, langsung dilanjutkan dengan proses menggoreskan cairan lilin panas (dipanaskan diatas tungku kecil) dengan menggunakan canting. Cara memegang cantingnya pun harus benar, yaitu gagang canting harus dikepit diantara jari telunjuk dan jari tengah, sehingga bebas mengarahkan canting sesuai pola garis. Dan jari kelingking sebagai penahan kain katun agar tetap lurus (tidak terlipat).
Goresan canting (yang berisi cairan lilin panas) pada kain katun harus sesuai dengan pola garis yang kita buat tadi, arahnya mulai dari bawah ke atas, jangan sampai terbalik ya, karena cairan lilin panasnya tadi akan meleber nanti.
Agar cairan lilin panas tidak menetes-netes ke bagian lain kain katun, maka setiap mencelupkan canting ke wadah lilin panas diatas tungku, cairan lilin panasmya harus dituang lagi ke wadahnya, jadi didalam canting hanya ada sedikit sisa cairan lilin panas. Nah, canting siap kita gunakan untuk membatik diatas kain katun.