Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Senja

14 Mei 2022   11:23 Diperbarui: 14 Mei 2022   11:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat malam pada sepotong rembulan yang mengambang.

Segar, merah merona layaknya daging panggang yang tersaji diatas loyang.

Suatu kiasan yang serasi dari suatu hal yang mana disatu hari pernah mereka pamerkan waktu senja menjelang petang.

Bintang-bintang pun ramai berkata, itu benar, data autentik bukan hasil mengarang.

Original, tak satupun palsu, tak ketinggalan teriak awan yang mulai membentang.

Seiya sekata pula sang kegelapan berkelakar sumbang.

Sebuah frame menyatakan yang demikian, memang.

Namun yang aku heran, jika itu kijang, mengapa tampak olehku sebagai musang??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun