Mohon tunggu...
Lailiyah Nurul Safitri
Lailiyah Nurul Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hanya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Slow Fashion: Salah Satu Upaya Menyelamatkan Bumi

9 Juni 2022   12:01 Diperbarui: 9 Juni 2022   12:19 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen Pribadi

Industri fashion vs lingkungan

Perlu kamu ketahui bahwa industri fashion adalah salah satu industri yang menyumbang polusi terbesar di dunia karena proses produksinya yang menggunakan air dalam jumlah banyak dan menghasilkan karbondioksida (CO2), dalam prosesnya menggunakan bahan kimia berbahaya, membutuhkan energi yang besar untuk memproduksinya, serta menggunakan bahan-bahan yang tidak terbarukan (Shafie et al., 2021). Adanya fast fashion ini tentu dapat mencemari lingkungan karena limbah hasil industri. 

Akhirnya, permasalahan limbah tekstil ini menjadi salah satu permasalahan global yang serius. Di Indonesia sendiri, sebanyak 180 ton limbah beracun setiap harinya dibuang ke Sungai Citarum sehingga menyebabkan tercemarnya air di Jakarta Barat dan turunnya kesuburan tanah di tahun 2018. 

Pada tahun 2015 pun produksi tekstil menyumbang 10% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca global dan menghasilkan sekitar 1,2 miliar ton CO2e (greeneration.org). Jika fast fashion ini terus menerus dibiarkan, maka dapat memicu meningkatnya jumlah limbah tekstil yang diprediksi akan memburuk pada tahun 2030. 

Selain itu, berdasarkan penuturan Syarifa Yurizdiana, aktivis Zero Waste Indonesia, pada webinar BEM KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa "Data secara global menunjukkan bahwa sebanyak 92 ton per tahun limbah tekstil dihasilkan. Jumlah ini setara dengan satu truk sampah yang datang ke TPA setiap detiknya".  

Kemudian ada pula pemaparan dari BBC bahwa tumpukan sampah tekstil diperkirakan kurang lebih sebanyak 92 juta ton per tahunnya. Namun secara global, sebesar 12% saja bahan pakaian yang didaur ulang (Devi, 2020).

Duh ternyata ngeri banget ya persoalan limbah tekstil ini. Ternyata industri fashion juga dapat mencemari lingkungan, apalagi jika limbah yang dihasilkan tidak diolah dengan baik. Sebagai tambahan informasi untuk kamu, industri tekstil termasuk ke dalam 10 besar industri di dunia yang menggunakan air dan dapat mencemari air. 

Tetapi tidak apa-apa kok karena setiap permasalahan pasti ada jalannya. Masih belum terlambat bagi kamu yang ingin menyelamatkan bumi ini dari limbah tekstil, asalkan mulailah dari sekarang. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk berpartisipasi dalam gerakan slow fashion ini diantaranya:

  • Menahan hawa nafsu agar tidak mudah membeli pakaian baru

Pakailah pakaian yang ada di lemarimu. Kamu masih bisa terlihat kekinian kok walaupun memakai pakaian lama. Kalau kamu bosan, cobalah untuk mix and match pakaian yang kamu miliki sehingga kamu bisa menemukan model fashion terbaru. 

Selain itu, kamu juga bisa meminjam pakaian orang lain tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli pakaian baru. Eits, tetapi poin penting yang harus diperhatikan saat meminjam barang milik orang lain yaitu jangan lupa dikembalikan ya! Kamu juga nggak mau kan barangmu yang dipinjam orang lain malah nggak dikembalikan dan dibawa lari? hehehe

  • Menyumbangkan pakaian yang masih layak dipakai ke orang yang membutuhkan

Kalau pakaianmu dirasa sudah tidak cukup tetapi kondisinya masih layak pakai, kamu bisa kok memberikannya kepada orang yang membutuhkan. 

Hal itu malah jauh lebih bermanfaat daripada hanya dibiarkan di dalam lemari saja. Mereka pun dapat merasa terbantu karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli baju lagi. Selain itu, dengan membantu sesama juga akan mendapatkan pahala loh.

  • Menggunakan produk fashion sustainable atau ramah lingkungan

Jika kamu benar-benar membutuhkan pakaian baru, dalam artian bukan untuk memenuhi hawa nafsu semata, kamu bisa kok beralih menggunakan produk fashion yang ramah lingkungan. 

Maksudnya, produk fashion yang dihasilkan tersebut menggunakan bahan-bahan yang tidak mencemari lingkungan. Kualitas pakaian yang ditawarkan dari produk fashion ramah lingkungan ini juga sangat bagus dibandingkan dengan produk fast fashion, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. 

Ya, walaupun produk fashion ramah lingkungan terbilang sedikit mahal, tetapi jika hanya sekali beli saja dan awet selama bertahun-tahun kenapa tidak? Justru itu lebih hemat dibandingkan membeli yang murah tetapi cepat rusak.

Nah, seperti itulah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi limbah tekstil. Coba kamu pikirkan lagi, selama beberapa bulan terakhir, berapa banyak uang yang sudah kamu keluarkan untuk membeli baju baru? 

Apakah kamu membelinya hanya sekadar untuk mengikuti tren terbaru ataukah kamu memang membutuhkannya? 

Mulai sekarang, yuk ikut berpartisipasi dalam gerakan slow fashion agar bumi kita tidak semakin tercemar dengan limbah tekstil. Jagalah bumi kita dengan sebaik mungkin, karena kalau bukan dari diri sendiri, lalu siapa lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun