Pada hari akhir nanti akan ada pengelompokan para penghuni neraka maupun surga. Untuk kelompok penghuni neraka seperti ini pembagiannya berdasarkan penjelasan Ustadz Weemar.
Kelompok pertama yaitu para penghuni neraka yang paling berat penyesalannya, yakni bagi mereka yang dalam hidupnya tidak pernah mengucap kalimat Laa ilaaha illallah.
Letak surga dan neraka ini sangat dekat. Surga berada di atas sementara neraka berada di bawah. Keduanya dipisahkan oleh jembatan Sirotol Mustaqim. Para penghuni neraka berteriak pada penghuni surge yang berada di atas mereka, “Limpahkanlah sedikit saja makanan atau minuman yang dianugerahkan kepadamu.” Namun, Allah telah mengharamkan makanan maupun minuman untuk orang-orang kafir penghuni neraka tersebut.
Wujud penyesalan selanjutnya dia berkata pada Allah, “Ya, Malik. Biarkan Tuhanmu membunuh aku saja. Daripada tersiksa begini lebih baik kami tidak pernah ada. Permohonan itu hanyalah sia-sia karena ada satu makhluk yang disembelih oleh Allah ketika hari akhir itu datang. Dia adalah ajal. Kelak ketika kita sudah dibangkitkan di Padang Makhsyar, semua dibangkitkan dan kematian telah dimusnahkan.
Penghuni neraka tersebut akan menangis tiada henti sampai air mata yang keluar adalah air mata darah yang mendidih hingga mengalir ke wajah mereka dan pipi-pipi mereka akan terbakar karena air mata mereka sendiri
2 kelompok yang sangat dalam penyesalannya.
Ada orang yang di dunia yang hidupnya dilimpahi kemewahan. Tidak ada orang yang sebahagia dia ketika di dunia. Dia kaya raya, jabatannya tinggi, dia hebat sekali di mata manusia, jika ketika di akhirat takdir menetapkan jika dia harus masuk ke neraka, maka celupan pertama dia akan ditanyai, “Bagaimana rasanya hidupmu di dunia dulu?” dia lantas menjawab, “Semua penuh kenikmatan.” Setelah dicelup pada api neraka pertama, barulah dia berbicara kalau semua yang dia dapatkan hanyalah kesengsaraan.
Orang-orang ini adalah orang Islam yang timbangan amalnya kalah dari timbangan maksiatnya.
Ustadz Weemar coba menghitung seberapa lama kita beramal ibadah, misalkan 8 jam sehari, sisa 16 jam, lebih banyak digunakan untuk beramal sholeh atau untuk maksiat. Kalau timpangnya ada di maksiat, bisa jadi tempat kedua ini adalah untuk kriteria itu.
Ibadah yang paling terlihat memakan waktu lama adalah puasa. Ustadz Weemar suka berdakwah dengan alasan menghabiskan waktu banyak untuk amal ibadah sehingga memperberat timbangan, Insyaallah.
- Kelompok yang lebih banyak amal timbangan nya daripada amal maksiatnya. Ternyata ada juga orang yang sudah masuk surga tapi nyesel.
Hadist Riwayat AT-Thabrani: