Mohon tunggu...
Lailatul Marifah
Lailatul Marifah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

saya saat ini adalah seorang mahasiswi di Universitas Islam Negeri Saefuddin Zuhri Purwokerto, semester 5 dengan program studi Manajemen Pendidikan Islam. hobby saya membaca. membaca apa saja yang menarik bagi saya. dari mulai tahun 2017 saya mulai menggiati hobby saya dengan membaca cerita, novel, dan materi Pelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Pembelajaran E-Learning

15 Desember 2022   08:50 Diperbarui: 15 Desember 2022   09:13 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ARTIKEL ILMIAH : MANAJEMEN PEMBELAJARAN E-LAERNING DI MI RAUDLATUT THALIBIN BULAKAN

Lailatul Ma’rifah

Nurfuadi M.Pd

Program Studi Manajemen Pendidikan Ialam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Email lailaama2412@gmail.com

Abstrak

Pada saat ini, manajemen Pendidikan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Katena untyuk dapat bertahan, manajemen Pendidikan harus mampu mengarahkan kegiatan pembelajran di sekolah dengan baik dan mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaharuan tersebut dengan mengembangkan diri dan mengembangkan manajemen pemebelajaran e-learning. Perkembangan teknologi dan globaliasi memperkuat alasan bagi organisasi Pendidikan untuk memiliki sumber daya manusia yang semakin terampil yang sejalan dengan kebutuhan akan tenaga kependidikan, terlatih dan memiliki keahlian beragam.

Keyword: Manajemen Kontemporer

PENDAHULUAN

Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mengatur organisasi (sekolah), ormas atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara formal, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.

Manajemen adalah salah satu bagian terpenting dalam suatu lembaga atau organisasi pendidikan. Tugasnya sangat krusial dalam suatu organisasi yakni, menentukan dan mengawasi kinerja suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen itu sendiri. Dari sini dapat diketahui bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam suatu organisasi karena merupakan pusat kinerja dari organisasi itu sendiri.

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi dalam hal ini tujuan pendidikan. Kepemimpinan berkaitan dengan proses yang mempengaruhi orang sehingga mereka mencapai sasaran dalam keadaan tertentu. Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada kemampuannya sebagai manajer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama.

Seiring waktu dan kemajuan ilmu pengetahun, teori tentang manajemen dan kepemimpinan pun berkembang begitu pesat. Oleh karena itu, agar pembahasan dan pemahaman tentang manajemen dan kemepimpinan pendidikan mengenai sasaran, perlu diketahui terlebih perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya. Begitu juga teori- teori dan prinsip-prinsip kepemimpinan pendidikan membuat lebih mudah dalam menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercepai secara efektif dan efisien. Namun pada makalah ini hanya akan membahas tentang teori manajemen kontemporer.

LANDASAN TEORI

A.Pengertian Manajemen E-learning dalam Pendidikan

 Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur diartikan secara umum sebagai mengurusi. Manajemen adalah ilmu dan seni yang terdiri atas perencanan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap kinerja organisasi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Elearning singkatan dari electronic learning merupakan istilah populer dalam pembelajaran online berbasis internet dan intranet. Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar. E-learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning. Bentuk e-learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-learning. E-learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. Definisi e-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar. Manajemen e-learning adalah segala upaya yang dilakukan dalam mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara sistematis dengan mengintegrasikan berbagai komponen pembelajaran, termasuk interaksi lintas ruang dan waktu. E-learning bukanlah subyek utama melainkan berperan sebagai alat bantu. Hal ini disebabkan dengan adanya keberadaan e-learning, siswa yang berperan utama memanfaatkannya, sedangkan guru dalam proses pembelajaran sebagai tutor.

B.Karakteristik dan ciri-ciri Pembelajaran E-learning

 Pelaksanaan e-learning mempunyai karakteristik tersendiri, dimana e-learning memanfaatkan perangkat komputer maupun gadget serta membutuhkan akses jaringan internet sebagai media penyampaian materi pelajaran, menilai hasil belajar siswa, dan menyediakan sumber belajar. Meskipun implementasi system e-learning yang ada sekarang ini sangat bervariasi, namun semua itu didasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwa e-learning di maksudkan sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media elektronik atau internet sehingga peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dari seluruh penjuru dunia.

Karakteristik e-learning ada empat yaitu:

1.interactive (interaktivitas), tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung seperti chatting atau messanger, maupun tidak lansung seperti forum, mailing list, atau buku tamu,

2. independency (kemandirian), fleksibilitas dalam penyediaan waktu, tempat, guru, dan bahan ajar sehingga pembelajaran lebih terpusat,

3.accesbility (aksebilitas), sumber-sumber belajar lebih mudah diakses melalui jaringan internet ;

4.enrichment (pengayaan), kegiatan pembelajaran, presentasi materi pelajaran sebagai pengayaan memungkinkan teknologi informasi.

Ciri-ciri utama pembelajaran berbasis e-learning antara lain :

a.E-learning adalah network, yang memungkinkan informasi (bahan belajar) selalu dimutakhirkan, disimpan, didistribusikan dan dipertukarkan.

b.Informasi disampaikan langsung kepada pengguna akhir melalui teknologi internet.

c.Difokuskan pada kegiatan belajar secara luas. Karakteristik e-learning yaitu :

•Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru dan siswa, dengan relatif mudah dengan tanpa batasan oleh hal-hal yang protokoler.

• Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks)

•Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self e-learning material) disimpan dikomputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan diman saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

•Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan halhal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

•Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, seta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.

C.Langkah langkah menyelenggarakan E-Learning

1)Analisis kebutuhan (Need Analysis)

 Salah Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan elearning. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis. Kalau analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan elearning, maka tahap selanjutnya adalah membuat studi kelayakan, yang komponennya penilaian adalah:

•Apakah secara tekhnis dapat dilaksanakan (technically feasible). Misalnya apakah jaringan internet bisa dipasang, apakah infrastruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik, computer tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bis a mengoperasikannya tersedia;

•Apakah secara ekonomis menguntungkan (Economically Profitable)

•Apakah secara social penggunaan e-learning tersebut diterima oleh masyarakat (social acceptable).

2)Rancangan intruksional Dalam menentukan rancanagan intruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek:

a.Course conent and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan topic yang relevan dan satuan kredit semestermenurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dan seterusnya.

b.Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa,usia, dan sebagainya.

c.Learning context analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokkan.

d.State instructional objective, Tujuan intruksional ini dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional.

e.Construk criterion test items, Penyusunan tes ini dapat didasarkan dari tujuan intruksional yang telah ditetapkan.

f.Select instructional strategy. Strategi intruksional dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.

3)Tahap pengembangan

Berbagai upaya dalam rangka pengembangan e-learning bisa dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia.

4)Pelaksanaan

Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke computer (LAN) dengan menggunakan format misalnya format HTML.

5)Evaluasi Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi serta harus pula diperhatikan masalah-maslah yang sering dihadapi sebagai berikut:

a.Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon, dan infrastruktur yang lain.

b.Masalah ketersediaan software (perangkat lunak). Bagaimana mengusahakan perangkat lunak yang tidak mahal.

c.Masalah dampaknya kurikulum yang ada.

d.Masalah skill dan knowledge. e. Attitude terhadap ICT.

D.Manajemen Pembelajaran E-Learning

1.Perencanaan pembelajaran

 Perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan gambaran mengenai beberapa aktivitas dan tindakan yang akan dilakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan, aplikasi perencanaan pembelajaran yang berbasis e-learning memuat rencana, perkiraan dan gambaran umum kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan komputer, baik intranet dan internet. Lingkup perencanaan pembelajaran meliputi empat komponen utama, yaitu tujuan, materi, atau bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi.

2.Perancangan dan Pembuatan

Materi Menurut Daniswara dalam proses pembelajaran konten memegang peranan penting karena langsung berhubungan dengan proses pembelajaran peserta (siswa). Konten merupakan obyek pembelajaran yang menjadi salah satu parameter keberhasilan e-learning melalui jenis, isi dan bobot konten.

3.Pelaksanaan Pembelajaran

 Pembelajaran dengan e-learning merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet untuk meningkatkan lingkungan belajar dengan konten yang kaya dengan cakupan yang luas. E-learning merupakan pemanfaatan media pembelajaran menggunakan internet, untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pelaksanaan e-learning selain harus mengacu pada standar kualitas dalam tahap penyampaian dan interaksi, juga harus memperhatikan karakteristik tersebut antara lain fleksibilitas, kemudahan bagi siswa untuk mengakses sumber-sumber belajar, interaktivitas, dan kemandirian. Setiap metode pembelajaran harus mengandung rumusan pengorganisasian bahan pelajaran, strategi penyampaian, dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan faktor tujuan belajar , hambatan belajar, karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran.

4.Media dan interaktivitas Pembelajaran

 Media pemebelajaran merupakan salah satu factor eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran.Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Keberhasilan e-learning ditunjang adanya interaksi maksimal antara guru dan siswa, antara siswa dengan berbagai fasilitas pembelajaran, antara siswa dengan siswa lainnya, serta adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut

5.Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran

 Evaluasi pembelajaran meupakan alat indikator untuk menilai pencapaian tujuantujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Evaluasi bukan hanya sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai suatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tujua yang jelas. Kegiatan evaluasi pelaksanaan pembelajaran elearning dapat dilihat dari segi peningkatan pengetahuan dan keterampilan, lingkungan belajar, dan pengaruhnya. Pengguna e-learning, yaitu guru dan siswa, serta pengelola bersama-sama melakuakan evaluasi atas penyelenggaraan .evaluasi terhadap siswa dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil yang diberikan oleh siswa atas pemahaman dan penguasaan materi yang diberikan secara e-learning. Evaluasi terhadap guru dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil yang diberikan oleh siswa terhadap pemahaman dan penguasan materi yang diberikan secara e-learning. Evaluasi pelaksanaan e-learning merupakan proses menganalisis kualitas proses pembelajaran berbasis web (e-learning) dan sejauh mana ketercapaian dari proses elearning tersebut untuk dapat dirasakan para pelajar. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebagai bentuk penilaian komponen yang terdapat pada e-learning.

E.Jenis Pembelajaran E-learning

 Implementasi pembelajaran E-Learning sangatlah bervariasi, E-Learning dapat dibagi menjadi empat model, yaitu :

a.Web-Based E-Learning (Pembelajaran Berbasis Web) Pembelajaran berbasis web merupakan sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antar muka web. Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.

b.Computer –Based E-Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)

c.Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan progam pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

d.Virtual Education (Pendidikan Virtual) Berdasarkan definisi dari kurbel, istilah pendidikan virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar dimana pengajar dan peserta didik terpisah terpisah oleh jarak dan waktu. Pihak pendidik menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi vidio. Peserta didik menerima materi pembelajaran dari pendidik dan berkomunikasi dengan memanfaatkan teknologi yang sama.

e.Digital Collaboration (Kolaborasi Digital) Kolaborasi Digital adalah suatu kegiatan dimana peserta didik yang berasal dari kelompok berbeda (kelas, sekolah, atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

F.Manfaat E-learning dalam Pendidikan

 Manfaat e-learning bagi dunia pendidikan secara umum, yaitu:

1.Fleksibilitas tempat dan waktu, jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu, maka elearning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.

2.Independent learning, e-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Jika ia mengalami kesulitan, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. .

3.Fleksibilitas kecepatan pembelajaran, e-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masingmasing siswa. Apabila siswa belum mengerti dan memahami modul tertentu, maka ia dapat mengulanginya lagi sampai ia paham.

4.Standarisasi pengajaran, pelajaran selalu memiliki kualitas sama setiap kali e-learning diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar.

5.Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran elearning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih.

METODOLOGI PENELITIAN

1.Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatut Thalibin Bulakan kecamatan Belik kabjpaten Pemalang.

2.Waktu Dan Tempat Penelitian

Untuk menghimpun data yang digunakan oleh Penulis didalam menyusun artikel ini, Penulis melakukan penelitian selama satu bulan hingga penyusunan artikel ini, yaitu bulan Oktober, November, dan Desember 2022. Objek dalam penelitian ini adalah MI Raudlatut Thalibin Bulakan kecamatan Belik kabupaten Pemalang provinsi Jawa Tengah

3.Tekhnil Pengumpula Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a)Data Primer (Primary Data)

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden.Dalam hal ini, data diperoleh secara langsung dengan membagi kuesioner atau daftar pernyataan kepada responden. Data primer diperoleh melalui cara sebagai berikut:

Pengamatan (Observasi) Pengamatan (Observasi) merupakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke objek penelitian.

Pertanyaan/pernyataan (Quetioner) Teknik kuesioner dalam penelitian ini digunakan sebagai pengumpulan data primer. Dalam penelitian kuesioner ini, data yang akan disi diserahkan langsung kepada responden dilokasi penelitian. Keusioner tersebut dipilih agar penulis mendapatkan data yang akurat dan efektif sesuai dengan tujuan penelitian.

Wawancara (Interview) Wawancara juga digunakan untuk memperluas pandangan penulis tentang data lain yang tidak terfornulasi dalam kuesioner. Namun, akan memiliki implikasi strategis bagi Lembaga pendidikan, sehingga layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

b)Data Sekunder (Secondary Data)

 Data sekunder (Secondary Data) adalah data yang bersumber dari penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Data tersebut dapat berupa fakta, tabel, gambar, dan lainnya. Meskipun data tersebut diperoleh dari hasil penelitian orang lain ynag dibuat untuk maksud yang berbeda, namun data tersebut dapat dimanfaatkan.

ANALISIS DAN PEMEBAHASAN

1.Menyusun Jadwal Pembelajaran Daring Secara Seimbang

Dalam penyelenggaraan pembelajaran daring menyusun jadwal pembelajaran daring secara seimbang merupakan salah satu bagian penting di MI Raudlatut Thalibin Bulakan agar perencanaan pembelajaran daring setiap minggunya berjalan terencana dengan batasan waktu dan muatan materi pelajaran yang tidak membebani peserta didik. Dalam satu hari semestinya dibatasi berapa muatan mata pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik, semisal dua atau tiga mata pelajaran yang akan digulirkan. Selain itu alokasi waktu setiap muatan mata pelajaran juga harus ditetapkan misalnya untuk satu mata pelajaran dialokasikan waktu 120 menit dengan jeda istirahat 30 menit. Penyusunan jadwal daring yang seimbang dapat dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan seluruh guru dan kepala sekolah selaku pemangku kebijakan sekolah.

2.Memanfaatkan Perangkat Daring yang Tepat

Proses pembelajaran daring akan berjalan efektif didukung tersedianya media yang menunjang. Seperti aplikasi WhatsApp dan Gogle Classroom. Harus dipahami dan disadari ini memang merupakan kondisi riel dan tantangan dilapangan. Guru di di MI Raudlatut Thalibin Bulakan merancang desain pembelajaran daring yang efektif dengan pemanfatan perangkat media dan aplikasi daring yang tepat sesuai kemampuan dan ketersediaan sarana yang dimiliki peserta didik dirumah. Serta pemanfaatan portal rumah belajar sebagai portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar dengan fitur fitur menarik harus dioptimalakan bagi guru dan peserta didik sebagai salah satu alternative solusi pemilihan media pembelajaran daring.

3.Menyajikan Materi Daring Bervariatif

Tahap awal persiapan guru sebelum melakukan pembelajaran daring yang dituangkan dalam Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) daring adalah bagaimana mengemas materi pembelajaran daring disajikan menarik dan bervariatif. Agar para siswa dan siswi tidak bosan pada saat di sajikan materi, maka berkat kekreatifan guru-guru di MI Raudlatut Thalibin dalam menyampaikan materi yaitu dalam bentuk peta konsep, audio visual, video tutorial, video lucu sebagai hiburan. Dengan maramu dan menyajikan materi yang bervariatif menarik diharapkan dapat menstimulasi siswa menjadi lebih bersemangat dan tertantang untuk aktif dalam pembelajaran daring.

4.Kerjasamarlibatan wali murid

Kerjasama dan keterlibatan orang tua baik secara langsung ataupun melalui paguyuban wali murid memiliki peran strategis dalam pembelajaran daring. Dalam masa pandemi Covid-19 seperti ini dibutuhkan komunikasi yang lebih inten dalam menyampaikan informasi informasi penting tidak hanya berkaitan dengan penugasan materi pembelajaran daring, akan tetapi berbagi informasi penting terkait edukasi covid-19 juga sangat dibutuhkan. Dalam menyampaikan informasi penugasan daring guru seharusnya menyampaikan intruksi penugasan dengan jelas, runtut dan terarah sehingga dengan mudah dapat dipahami orang tua. Melalui paguyuban wali murid informasi pembelajaran daring, informasi akademis dan non akademi lebih cepat tersampaikan kepada orang tua. Keterlibatan orang tua yang tidak kalah penting lagi adalah mendampingi secara efektif anak belajar dirumah, dalam arti bukan menggantikan peran guru di sekolah akan tetapi bagaimana orang tua terlibat aktif melihat dan mengontrol kegiatan belajar anak, menjadi teman dan memotivasi disiplin belajar anak, semangat mengerjakan tugas serta memfasilitasi kebutuhan belajar daring anak agar dapat berjalan dengan baik.

Peran aktif orang tua dalam mendampingi proses pembelajaran daring di rumah merupakan bagian terpenting dalam penguatan karakter anak. Membimbing, mengarahkan dan memotivasi sikap dan prilaku belajar anak agar menjadi lebih baik.

PENUTUP

A.Kesimpulan

Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar.Pelaksanaan e-learning mempunyai karakteristik tersendiri, dimana e-learning memanfaatkan perangkat komputer maupun gadget serta membutuhkan akses jaringan internet sebagai media penyampaian materi pelajaran, menilai hasil belajar siswa, dan menyediakan sumber belajar.

Langkah langkah menyelenggarakan E-Learning

1.Analisis kebutuhan (Need Analysis)

2.Rancangan intruksional Dalam menentukan rancanagan intruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek:

•Course conent and learning unit analysis

•Learner analysis

•Learning context analysis

•State instructional objective

•Construk criterion test items.

•Select instructional strategy.

3.Tahap pengembangan

4.Pelaksanaan

5.Evaluasi Sebelum program dimulai,

B.Saran

Dengan kemajuan teknologi dan globalisasi maka dengan itu kita harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, begitu pula pendidikan. Lembaga pendidikan harus memahami dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan para peserta didik proses pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran e-learning yang memadai. Seperti handphone dan kuota internet yang memang ada beberapa peserta didik yang kurang mampu harap Lembaga pendidikan mampu memfasilitasi hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Devi, L. (2021). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Di Mts negeri 1 Bandar Lampung (Doctoral Dissertation, Uin Raden Intan Lampung).

Moerita Genta, (2009). Penerapan It Dalam Pembelajaran Kendala Dan Solusi. Http://Elearningsmkn1trucuk. Wordpress.Com

Numiek Sulistyo Hanum. (2013). Keefektifan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning Smk Telkom Sandhy Putra Purwokerto. Jurnal Pendidikan Vokasi.

Prasojo, L. D. (2019). Model Manajemen E-Learning Di Perguruan Tinggi. Majalah Ilmiah Pembelajaran. Hlm 4-5.

Suprihatin, S. (2022). Manajemen Pembelajaran E-Learning Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Madiun) (Doctoral Dissertation, Iain Ponorogo).

Wijayanto, D., & Spi, M. M. (2019). Pengantar Manajemen. Gramedia Pustaka Utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun