Mohon tunggu...
Laela Sofrotun Nida
Laela Sofrotun Nida Mohon Tunggu... Guru - Santri Nurul Furqon - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Hanya sekedar berbagi. Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Lancar Menghafalkan Al Quran

21 September 2021   00:58 Diperbarui: 21 September 2021   01:02 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

"Mbak, bagaimana ya biar lancar hafalan al-qur'annya?"
"Udah ku deres bolak-balek, kok ya tetep aja lupa, gimana caranya biar tetep lengket?"
.......
Pertanyaan semacam ini seringkali dielu-elukan oleh para penghafal al-aqur'an. Bagaimana cara mempertahankan hafalan agar tetep melekat dan selalu diingat.
Ada beberapa tips versi saya biar hafalannya tetap terjaga. Meskipun saya sendiri juga masih proses dalam melancarkan hafalan.

Pertama, Istiqomah nderes. Istiqomah adalah kunci seseorang jika ingin lancar hafalan.  Istiqomah nderes itu mutlak (harga mati), tidak bisa ditolak, syarat wajib seseorang dalam melancarkan hafalan, karena tak ada ilmu ladunni dalam menghafal Al-Qur'an. Kalau ingin lancar hafalannya ya kuncinya harus rajin nderes (murojaah). Seseorang yang memiliki banyak amalan tapi tidak nderes ya jangan mimpi bakal lancar hafalannya, karena wiridannya orang hafal al-qur'an ya al-qur'an itu sendiri.

Sehari itu ada dua puluh empat jam, jika kita jatah sehari 3 juz saja, kita konsistenkan 3 juz perhari misalnya. Itu saja berarti 10 hari kita sudah bisa mengkhatamkan Alquran. Nah, kalau misalkan untuk yang masih proses dalam menghafal, sehari konsistenkan nambah satu halaman saja, itu saja tidak terasa 1 bulan sudah satu juz atau bahkan lebih sedikit.

Pada intinya Istiqomah itu penting dan yang utama. Berkali-kali Abah Chusaini Al-Chafidz, pengasuh PP Nurul Furqon dawuh "nek gak isok dadi wong alim, dadio wong sing istiqomah (kalau tidak bisa menjadi orang yang alim, jadilah orang yang Istiqomah)

Kedua, usahakan membacanya juga bittartil. Tartil itu berarti pelan, juga sesuai dengan kaidah tajwid. Membaca dengan Tartil apalagi ditambah dengan irama yang indah pula, akan menambah terasa nikmat dalam proses menghafal dan melancarkan. Selain itulah, karena dengan membaca Tartil kita bisa mentadabburi ayat-ayatnya dan mengetahui letak ayat-ayatnya. Namun jika dalam keadaan mendesak dan darurat, membaca tadwir ataupun Hadr (tempo cepat tapi tetap sesuai kaidah tajwid) juga tidak masalah.

Ketiga, partner nderes. Usahakan kita juga harus punya partner (teman) ketika nderes, agar ketika terjadi kesalahan ketika ngaji, kita bisa mengetahui secara langsung. Selain itu bisa jadi penyemangat ketika malas sedang menghampiri, bisa jadi support system agar hafalan kita tetap terjaga dan lestari.

Keempat, Setoran yg istiqomah. Abah kyai juga pernah dawuh, kurang lebih seperti ini  "setoran itu adalah kunci. Karena dengan setoran, pertanda kamu sudah persiapan untuk nderes".
Setoran hafalan itu juga penting, karena hafalan yg sudah disetorkan akan terasa lebih kuat dan awet drpd yg belum di setorkan. Namun, untuk menyetorkan hafalan kita juga perlu di perhatikan ya. Harus setoran dengan guru yang jelas sanadnya.

Terakhir, setoran (nderes) didalam sholat. Mengutip kata Gus Baha yang kurang lebih seperti ini "mbok ya sekali-kali setoran ke Gusti Allah gitulo, ya setorannya lewat sholat. Karena langsung disemak oleh Allah".
Dengan setoran didalam sholat, hal itu memicu kita agar nderes dan mengusahakan lancar bacaannya.
Tips terakhir ini memang lumayan sulit. Karena harus berusaha benar-benar lancar agar ketika sholat tidak lupa bacaannya. Selain karena memang tidak ada yang menyimak kecuali Allah semata dan diri kita sendiri.

Begitulah sekelumit tips dari saya, semoga bermanfaat. Dan semoga kita juga dimudahkan menjadi pribadi yang istiqomah menjaga Al-Qur'an dimanapun dan dalam keadaan bagaimanapun.

Wallohu a'lam bishhowab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun