Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara di Bawah Rintikan Hujan

2 April 2021   15:51 Diperbarui: 2 April 2021   16:05 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Freepik.com

Sesampainya di ruang dosen. Aku mengatur nafas dan sembari mengucap salam.

"Ok, silakan duduk," perintahnya. Tanpa kujawab, aku langsung duduk di depannya.

"Skripsi kamu masih banyak yang harus diperbaiki, lagian sistem penilaian saya dengan Pak Ridwan tidak sama, jadi itu risiko kamu."

Ah.. tidak lagian itu bukan kemauanku untuk mengganti pembimbing. Tidak, dia mencoret dengan pena tinta merah, Ya Tuhan.

"Silahkan kamu perbaiki lagi." Dia menyodorkanku file skripsiku lalu tersenyum.

Ah tidak, senyum itu, aku tak membutuhkan senyum itu, aku cuma membutuhkan kata acc. Tanpa mikir panjang aku langsung berpamitan untuk keluar.

Di depan pintu dosen aku melirik jam tangan. Ah, sudahlah, lebih baik aku bermunajat kepada Sang Maha Pencipta untuk ketengan hatiku. Aku berjalan ke arah masjid kompleks kampus untuk melangsungkan salat dhuha.

Setelah dua puluh lima menit aku bermunajat, aku berniat untuk langsung pulang, tapi ketika aku hendak turun ke jenjang lantai masjid keburu hujan turun, mau tidak mau aku harus menunggu hujan reda.

Aku berinisiatif untuk menunggu hujan reda di dalam masjid, hendak aku melangkah masuk ke pintu masjid, langkahku terhenti saat telingaku mencerna ayat demi ayat yang dilantunkan dari dalam masjid.

Masyaa Allah,.. aku tak mengerti dengan suasana hatiku kali ini, tenang dan damai rasanya dengan suara lantunan Surah Ar-Rahman itu. Ah, begitu lancangnya aku, suara itu mengendap di telinga dan pikiranku, ayat demi ayat. Kalau di tanya itu suara siapa? Entahlah aku juga tak tahu.

Dua jam. Hujan baru reda, aku berniat untuk langsung pulang, lagi pula ke kampus hari ini aku tak memiliki jadwal kecuali masalah skripsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun