Mohon tunggu...
Maria Fauzi
Maria Fauzi Mohon Tunggu... -

I am a mother. The student of universe. Love to read and write. Always impressed with the beauty of nature. And very excited to learn and know about other cultures.\r\n\r\nJabat erat !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengembaraan ke Sebuah Masjid Tua, Ahmadiyah Lahore di Berlin

23 April 2016   13:06 Diperbarui: 23 April 2016   13:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kesekian kalinya, pertemuan saya dengan ‘yang lain’, yaitu mereka yang seringkali dianggap sebagai bukan bagian dari umat muslim oleh beberapa kalangan, toh menurut saya justru sebaliknya.

Dari masjid ini saya justru belajar tentang keterbukaan. Kebaikan menerima dan melayani jama’ah lintas aliran dan kepercayaan. Saya ingat ketika Mudatsir bercerita panjang lebar tentang sholat Jum’at yang biasanya jama’ah paling banyak justru orang-orang Arab dan Turki. Tentu, mereka ini bukanlah penganut Ahmadiyah Lahore. Juga, perempuan-perempuan Muslim yang terlihat beberapa kali mengikuti sholat Jum’at.

Dari masjid ini pula, saya belajar tentang betapa solidnya hubungan sesama penganut Ahmadiyah, juga sistem kepengurusan yang saya kira cukup baik. Kami, bahkan sempat berfikir, andai saja, organisasi masyarakat Indonesia semisal NU atau Muhammadiyah, yang mempunyai akar kuat di tanah air dan memiliki pengikut yang jumlahnya ribuan, mulai berpikir untuk go international.  Tentu ini adalah hal baik. Paling tidak, untuk meramaikan corak keberagamaan, sekaligus sebagai alternatif bagi umat muslim di dunia yang masih sibuk mencari role model ber-Islam secara santun dan ramah. Namun, hal ini, tentu, dan mungkin saja bisa terjadi asalkan organisasi masyarakat tersebut tidak melulu disibukkan dengan isu-isu politik tanah air (?)

*Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun