Mohon tunggu...
Laelatul Khasanah
Laelatul Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat semester 7, Fakultas Ilmu Kesehatan - Universitas Pekalongan. Dosen Pembimbing : Jaya Maulana, S.KM.,M.Kes. dan Nur Lulu Fitriyani, M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Literature Review: Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Batu

3 Januari 2022   22:02 Diperbarui: 3 Januari 2022   22:23 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

  1. Abstrak

Es batu merupakan produk makanan yang sudah dikenal oleh masyarakat. Namun, es bisa menjadi produk makanan yang membawa mikroorganisme patogen seperti Escherichia Coli yang menjadi faktor risiko penyakit. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui informasi tentang keberadaan Escherichia coli pada es batu yang digunakan oleh pedagang minuman pinggir jalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana pengambilan sampel dilakukan satu kali pada waktu yang sama, dimana sampel dipilih secara sederhana dan secara acak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengujian laboratorium. Hasil  pemeriksaan  pada penelitian tentang Escherichia Coli pada es batu menurut review dari 5 sumber, menunjukkan bahwa mayoritas keberadaan Escherichia coli dalam es batu diperkirakan dapat terjadi selama produksi, distribusi, termasuk waktu pemrosesan di mana kurangnya kebersihan pekerja, vendor, atau pedagang yang terlibat.

Kata kunci : Escherichia Coli, Es batu.

PENDAHULUAN

Bagi kehidupan manusia, air merupakan salah satu sumber daya alam yang berperan penting. Air juga merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Manusia membutuhkan air untuk aktivitas sehari-hari terutama untuk minum atau konsumsi. Kualitas air bersih yang memenuhi persyaratan memiliki peran yang sangat penting dalam rangka memelihara, melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Di Indonesia, es batu merupakan produk  pangan  yang  sudah  dikenal  oleh  masyarakat  secara  umum  dan dianggap  aman  untuk  dikonsumsi. Bahkan es batu menjadi salah satu bahan campuran minuman pokok di berbagai gerai makanan. Namun beberapa penelitian menunjukkan  bahwa  konsumsi minuman  yang  menggunakan  es batu  dapat menjadi  sumber pembawa  penyakit,  terutama penyakit enterik.


Penyakit saluran pencernaan masih dominan sebagai penyakit masyarakat. Salah satunya adalah diare dimana menurut laporan nasional Riskesdas 2013, prevalensi diare nasional adalah 3,5%. Insiden diare pada balita di Indonesia sebesar 6,7%.

Masyarakat  banyak  yang kurang  memperhatikan  keamanan es batu tersebut bagi kesehatan dan bagaimana  proses  pembuatan  es batu  mulai  dari  pembuatan, pengemasan,  pendistribusian, sampai  penyajian.  Proses  inilah yang  memungkinkan  terjadinya kontaminasi  mikroorganisme  pada es  batu. Selain  itu,  kondisi  air  baku untuk  membuat  es  batu  juga  akan mempengaruhi  terjadinya kontaminasi  jika  tidak  memenuhi syarat.

METODE

Jenis  penelitian  yang digunakan dalam review penelitian ini adalah penelitian  deskriptif  dengan pendekatan  cross  sectional. Populasi dalam penelitian  ini adalah pedagang  minuman dengan kriteria  menetap  pada  satu  tempat yang menyediakan  es  batu sebagai  campuran  pada  minuman yang dijualnya. Sampel es  batu dipilih secara sederhana dengan pengambilan sampel secara acak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengujian laboratorium.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasi review dari 5 sumber tentang keberadaan Escherichia Coli dalam es batu atau minuman dapat terjadi semala produksi, distribusi, termasuk pemrosesan dimana kurangnya kebersihan pekerja, vendor, atau pedagang yang terlibat. pemilihan bahan baku, penyimpanan makanan jadi, transportasi minuman, dan penyajian minuman juga menjadi faktor risiko keberadaan Escherichia Coli pada es batu atau minuman.

Tabel 1. Hasil Uji Praduga

Uji praduga

Frekuensi

Presentase

Angka total bakteri

koliform tidak

memenuhi syarat*

46

100%

Angka total bakteri

koliform

memenuhi syarat*

Total

46

100%

Tabel  1.  Pada penelitian FKM UNDIP tentang studi identifikasi keberadaan E. coli pada es batu yang digunakan oleh pedagang warung makan di tembalang menunjukkan  bahwa melalui  uji  praduga  diketahui  jika seluruh sampel es batu sebanyak 46 (100%)  sampel  angka  total  bakteri koliformnya  tidak  memenuhi persyaratan  yang  ada  dalam Peraturan  Menteri  Kesehatan  No. 492  Tahun  2010.

Tabel 2. Hasil Uji Konfirmasi

Uji Konfirmasi

Frekuensi

Presentase

Tumbuh koloni

34

73,9%

Tidak tumbuh koloni

12

26,1%

Total

46

100%

Tabel  2.  menunjukkan  bahwa melalui  uji  konfirmasi  diketahui  jika sebanyak  34  (73,9%)  sampel  es batu  pedagang  warung  makan  di Tembalang  yang  ditanam  pada media  agar Mac Conkey  ditemukan pertumbuhan  koloni  bakteri  yang diduga sebagai Escherichia coli.

Tabel 3. Hasil Uji Biokimia

Uji Biokimia

Frekuensi

Presentasi

Positif E. Coli

23

50%

Negatif E. Coli

23

50%

Total

46

100%

Tabel  3.  menunjukkan  bahwa melalui  uji  biokimia  (IMVICM  test) diketahui  jika  sebanyak  23  (50,0%) es batu pedagang warung makan di Tembalang  positif  mengandung Escherichia coli.

Berdasarkan penelitian Srinianti U. Daud, Syam S. Kumaji, dan Arpin tentang identifikasi bakteri E. coli pada sumur gali di kabupaten Kota Timur Gorontalo, untuk mengetahui E.coli. transfernya dilakukan dari media NB ke media EMBA. Hasil positif dari sampel pada media NB dipindahkan ke media EMBA yang diinkubasi selama 24 jam pada 37ºC untuk menentukan secara selektif bakteri E.coli. Dari semua yang tidak hadir sampel (0%), sampelnya logam hijau yang menunjukkan adanya E. Coli.

Menurut penelitian Noor Izani, NJ, Zulaikha, AR, Mohamad Noor, MR, Amri, MA and Mahat, NA Sekolah Ilmu Kesehatan, Kampus Kesehatan Universiti Sains Malaysia tentang Kontaminasi feses coliform dalam sampel es batu dari gerai makanan di Kubang Kerian. Kelantan menunjukkan Coliform feses ditemukan dalam es batu di 16 (53%) gerai makanan berkisar antara 1 CFU/100mL hingga >50 CFU/100mL, sedangkan di sisa 14 (47%) gerai makanan, dalam sampel air keran serta di air minum kemasan komersial, koliform feses tidak terdeteksi. feses tertinggi jumlah coliform >50 CFU/100mL diamati di 3 (10%) gerai makanan diikuti oleh 11-50 CFU/100mL dan 1-10 CFU/100 mL di 7 (23%) dan 6 (20%) gerai makanan.

Berdasarkan penelitian Henni Kumaladewi Hengky, Andi Nuddin , Makhrajani Majid, Fitriani Umar, Ayu Dwi Putri Rusman, Usman, Nurhuda dan Tenri Esa tentang keberadaan bakteri E. Coli pada minuman es teller menunjukkan hasil analisis menunjukkan bahwa pada 20 sampel minuman es batu, kandungan bakteri tertinggi adalah 55%, dan kandungan bakteri sedang adalah 15%.

Sedangkan menurut penelitian Paul Dawson, Depertment of Food, Nutrition and Packaging Sciences, Clemson University, mengatakan Selama penanganan dan penyimpanan, kontaminasi dan pertumbuhan bakteri dapat terjadi yang mengarah pada penyebaran penyakit, 67% bakteri di tangan dipindahkan ke es dengan tangan dan 83% bakteri pada sendok dipindahkan ke es.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan  hasil review penelitian   maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Hasil  pemeriksaan  keberadaan Escherichia  coli  berdasarkan review 5 jurnal baik nasional maupun internasional menunjukkan bahwa masih banyak minuman, es batu atau bahan baku yang mengandung bakteri E. Coli.

Mayoritas dari rivew ke 5 jurnal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan Escherichia Coli dalam es batu atau minuman dapat terjadi semala produksi, distribusi, termasuk pemrosesan dimana kurangnya kebersihan pekerja, vendor, atau pedagang yang terlibat. pemilihan bahan baku, penyimpanan makanan jadi, transportasi minuman, dan penyajian minuman juga menjadi faktor risiko keberadaan Escherichia Coli pada es batu atau minuman.

Adapun  saran  yang  dapat  diberikan dari penelitian ini antara lain:

  • Bagi Peneliti lain diharapkan  dapat  meneliti keberadaan  Escherichia  coli pada  sumber  bahan  baku pembuatan  es  batu  dan melakukan  pengukuran  suhu pada wadah es batu.
  • Praktik  higiene  pedagang atau orang-orang yang terlibat dalam produksi atau distribusi es batu perlu di perhatikan karena sangat mempengaruhi  kualitas  makanan yang  akan  dikonsumsi oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Daud, S. U., & Kumaji, S. S. (n.d.). IDENTIFICATION OF Escherichia coli BACTERIA IN DUG WELLS IN KOTA TIMUR DISTRICT OF GORONTALO CITY.

Hunter, P. R. (2003). Drinking water and diarrhoeal disease due to Escherichia coli. Journal of Water and Health, 1(2), 65–72. https://doi.org/10.2166/wh.2003.0008

Noor Izani, N. J., Zulaikha, A. R., Mohamad Noor, M. R., Amri, M. A., & Mahat, N. A. (2012). Contamination of faecal coliforms in ice cubes sampled from food outlets in Kubang Kerian, Kelantan. Tropical Biomedicine, 29(1), 71–76.

Hengky, H. K., Nuddin, A., Majid, M., Umar, F., Rusman, A. D. P., Usman, Nurhuda, & Tenri Esa. (2020). The existence of Escherichia coli bacteria on the drinking service of ice teller. Plant Archives, 20, 2319–2321.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun