Mohon tunggu...
Ladya Gabriela
Ladya Gabriela Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Cermat Memanfaatkan Potensi Bisnis Travel Online untuk Mencapai Kesuksesan

3 Agustus 2017   11:47 Diperbarui: 3 Agustus 2017   14:30 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Era digital tak bisa  dipungkiri telah mengubah tatanan perilaku manusia secara masif. Hampir  segala aspek kehidupan kini bersinggungan dengan yang namanya  digitalisasi; dan hampir seluruh umat manusia di dunia pada akhirnya  bergantung pada elemen-elemen digital tersebut: Perangkat dan koneksi  internet. Tidak terkecuali pada sektor perekonomian. Lahirnya era  digital diharapkan akan mampu menciptakan aktivitas ekonomi yang lebih  efisien baik dari segi waktu, tenaga, dan tentu saja biaya.

Hal ini bisa kita lihat dari adanya tren digitalisasi pada sektor  usaha di berbagai negara termasuk Indonesia. Lembaga riset CHGR  sebagaimana dilansir oleh Berita Satu menyebut akan ada sekitar 13.000 start-up yang beroperasi di Bumi Pertiwi pada tahun 2020 yang mana artinya ada peningkatan sebanyak 6,5 kali lipat dibandingkan tahun 2016 yakni  sekitar 2.000 start-up. Dengan kisaran 2.000 start-up tersebut saja, masih dilansir dari sumber yang sama, telah menempatkan Indonesia di posisi pertama negara dengan jumlah start-up terbanyak  di regional ASEAN. Selain start-up, sejumlah existing companies pun pada akhirnya memilih 'mengalah' pada perubahan zaman ini sehingga  kemudian atas nama masa depan bisnis, mereka melakukan transformasi  digital. Sebagaimana telah disebutkan di awal, fenomena tersebut sejatinya  tidak terlepas dari adanya perubahan perilaku masyarakat masa kini  menjadi pribadi yang tech-oriented sehingga model bisnis  tradisional--meskipun belum sepenuhnya--tidak lagi menjanjikan prospek positif bagi perusahaan yang masih mempertahankannya.

Salah satu ladang bisnis yang memilki potensi besar adalah bisnis  travel. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi sebagai penunjang mobilitas tentunya tidak bisa dielakkan. Terlebih, kebutuhan tersebut  terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat ada sekitar 250.000 tiket pesawat terjual setiap harinya, baik untuk penerbangan  domestik maupun penerbangan internasional. Pada awalnya, bisnis travel pun berjalan dalam model bisnis tradisional yang tidak tech-oriented. Namun, dengan adanya era digital ini tentu saja bisnis travel dengan  cara seperti itu tidak lagi akan efektif. Hal ini bisa diterima,  mengingat faktor mobilitas yang tinggi dan ketidakpastian waktu sebagai  akibat dari beberapa faktor penghambat seperti kemacetan, membuat  masyarakat membutuhkan suatu layanan reservasi dan pembelian tiket  angkutan umum seperti tiket pesawat yang mudah, cepat, serta bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun mereka berada. Apakah semua itu bisa  terjadi jika sebuah usaha travel menerapkan model bisnis travel offline?  Jika dikaitkan dengan konteks wilayah perkotaan yang sering macet,  tentu saja akan sulit. Bahkan di wilayah yang tidak mengalami masalah  kemacetan sekalipun, sepertinya hal tersebut tetap kurang efektif.  Apakah anda masih mau datang langsung ke tempat agen travel sementara  cukup dari rumah, kantor, kampus, atau dimanapun itu, Anda juga bisa melakukan reservasi tiket pesawat? Disinilah contoh perubahan perilaku  masyarakat tersebut dapat dilihat, dimana mereka cenderung akan lebih  suka untuk melakukan segala sesuatunya secara online dengan  dalih efisiensi, termasuk ketika memesan tiket pesawat dan lainnya. Pangsa pasar penjualan produk travel seperti tiket pesawat, tiket  kereta, maupun hotel yang potensial dipadukan dengan model bisnis  berbasis digital yang terus berkembang pesat tentunya menjanjikan Anda  profit yang bernilai besar.

Berbicara mengenai bisnis travel online, ada sejumlah hal yang patut  diperhatikan jika Anda memang berencana untuk terjun di bisnis ini, pun demikian dengan Anda yang sudah mulai menjalankannya namun masih merasa  kurang maksimal. Hal ini bukannya tanpa alasan. Anda bukanlah  satu-satunya orang atau badan usaha yang bergerak di sektor bisnis  travel. Di luar sana, para kompetitor serupa yang begitu banyak jumlahya  tidak mungkin bisa dihindari eksistensinya. Itulah sebabnya Anda harus  cermat dan pandai-pandai dalam memaksimalkan fungsi digital tersebut  sehingga bukan tidak mungkin ke depannya Anda akan sukses di bisnis  travel online ini dan mengungguli para kompetitor.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan demi mencapai tujuan tersebut? Via Indonesia sebagai master agen travel online telah bekerjasama denganlebih dari  30.000 mitra agen yang tersebar di 500 kota dari 34 Provinsi yang ada.  Berbagai keunggulan yang Via miliki mulai dari nilai investasi yang kecil (hanya Rp 1,000,000,-), proses registrasi yang  mudah, harga jual agen (NTA) terendah, komisi besar, hingga fasilitas pelatihan jadi faktor penting yang membuat Via mendapat kepercayaan dari  agen-agen travel yang kini telah resmi bergabung; dan kembali lagi pada  konteks mengenai era digital beserta pemanfaatannya, Via unggul karena  portalnya yakni via.com memiliki sistem single window dimana segala aktivitas mulai dari reservasi, transaksi, dan akses terhadap  fitur bisa dilakukan di satu laman yang sama sehingga lebih efisien. Lebih jauh, Via juga memiliki blog sebagai sarana informasi. Hal ini  dirasa penting agar konsumen selalu mendapatkan informasi yang terbaharui, khususnya seputar travelling. Kedua hal tersebut tentunya  bisa menjadi contoh tentang pemanfaatan produk-produk digital untuk memaksimalkan performa bisnis travel online Anda, disamping kiat-kiat lainnya seperti yang dipaparkan berikut ini.

Tawarkan Produk Dengan Promo dan Desain Visual yang Menarik

Tidak ada lagi yang diinginkan oleh para konsumen selain harga promo  untuk produk yang diinginkan, termasuk produk travel seperti tiket pesawat, hotel, dan lain-lain. Mayoritas orang pasti ingin bisa  bepergian dengan biaya yang tidak terlalu 'mencekik', sehingga kehadiran promo tiket pesawat, hotel dan lainnya tersebut akan sangat  ditunggu-tunggu. Anda para mitra agen Via Indonesia  tidak perlu khawatir karena kami berkomitmen untuk senantiasa memberikan  beragam promo menarik setiap saat untuk semua produk travel yang kami  miliki.

Promo menarik tentulah harus ditunjang dengan desain visual yang  menarik pula untuk ditampilkan di laman digital perusahaan anda karena disadari atau tidak, hal ini memiliki pengaruh psikologis terhadap  orang-orang yang melihatnya. Desain visual yang sederhana namun unik serta informatif pastinya memiliki potensi yang lebih besar untuk  memancing perhatian publik daripada desain yang terkesan konvensional. Oleh sebab itu, pastikan Anda telah siap dengan ide-ide kreatif terkait  hal ini. Pun, jangan ragu untuk bereksperimen dan memperbanyak referensi  dari dunia maya maupun pihak-pihak yang sudah ahli di bidang ini. Tim Via pun akan senantiasa memberikan pelatihan yang nantinya akan sangat berguna untuk Anda dalam memaksimalkan potensi tersebut.

 Optimalkan Penggunaan Jejaring Sosial

Apakah portal yang user-friendly, blog yang up-to-date,dan berbagai promo menarik telah cukup untuk mengoptimalkan performa dari digital-based travel business Anda? Tentu  belum. Untuk apa semua hal itu jika warganet saja tidak punya akses  informasi mengenai bisnis Anda, apalagi bagi Anda yang baru saja  memulainya. Anda juga pastinya perlu media untuk mengampanyekan bisnis  dan utamanya produk yang ditawarkan sehingga produktifitas bisnis travel  online Anda bisa makin berkembang. Ya, apalagi kalau bukan jejaring  sosial. Tak bisa dipungkiri, kehadiran jejaring sosial saat ini sebagai  sarana ekspresi diri bisa diibaratkan sebagai 'makanan' yang setiap hari  harus dikonsumsi. Tanpa jejaring sosial, hidup terasa datar.  

Menariknya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna  jejaring sosial terbesar di dunia. Lihat saja jumlah pengguna Facebook  di tanah air berdasarkan hasil survey dari we aresocial dan hootsuite sebagaimana dilansir oleh situs tekno.liputan6.com pada bulan April 2017. Tercatat ada 111 juta akun Facebook yang berasal  dari Indonesia untuk kemudian menempatkannya di posisi ke-4 negara  dengan jumlah akun facebook terbanyak di bawah Amerika Serikat, India,  dan Brazil. Sementara untuk jejaring sosial media Twitter, berdasarkan  keterangan dari Head of Business Development Twitter South East Asia and Australia, Dwi Ardiansyah dikutip dari Berita Satu,  jumlah pengguna Twitter di Indonesia masuk dalam 5 besar dunia. Ini  menunjukkan betapa jejaring sosial memiliki potensi besar bagi kelancaran bisnis travel online Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun