Mohon tunggu...
Labora Sitinjak
Labora Sitinjak Mohon Tunggu... Dosen - Dibaharui 13082020

Sebagai dosen keperawatan dengan tingkat pendidikan S3, memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi, berupaya bertanggung jawab dan berbelaskasihan. Bekerja dengan sepenuh hati dengan mengamalkan kasih dan kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Keseimbangan Attitude, Skill dan knowledge dalam profesionalisme SDM Perawat

26 September 2020   18:34 Diperbarui: 26 September 2020   18:44 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam penyelenggaraan layanan kesehatan. Menurut UU RI No 38 tahun 2014, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tidak hanya harus lulus pendidikan, perawat yang dibutuhkan masyarakat harus memiliki keseimbangan tiga unsur dalam pelaksanaan praktik keperawatannya sehari-hari, yaitu sikap/perilaku (attitude), keterampilan (skil), dan pengetahuan (knowledge).

Sebagai contoh ketika melakukan perawatan luka, perawat dengan attitude baik, tetapi tidak memiliki skill yang cukup, akan merugikan pasien dan organisasi karena lambatnya proses penyembuhan luka. Akibat lebih lanjut, bisa memperluas infeksi, menambah penderitaan dan pengeluaran biaya, serta dampak lainnya yang menyebabkan nama baik organisasi menurun.

Perawat yang memiliki knowledge tinggi, tetapi tidak memiliki skill bagus, bisa menyebabkan klien yang dirawat akan menderita sakit yang berkepanjangan dan kerugian besar. Dengan begitu, ilmu pengetahuannya hanya memadai untuk berargumentasi tetapi bukan memberikan tindakan yang dibutuhkan klien.

Sedangkan perawat dengan pengetahuan dan keterampilan yang bagus, tetapi tidak disertai perilaku yang baik, maka bisa mengundang penyalahgunaan keterampilan, bahkan bukan untuk kemaslahatan masyarakat yang dirawat.

Dengan demikian, perawat yang pintar, terampil dan memiliki perilaku yang baik akan bermanfaat terhadap pencapaian tujuan pelayanan keperawatan, yakni memandirikan klien memenuhi dan meningkatkan kebutuhan dasar untuk hidup sehat. Tujuan klien mandiri adalah untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah sakit, mengupayakan langkah-langkah agar sehat kembali ketika sakit, dan melakukan rehabilitasi agar optimal menjalani hidup sehari-hari ketika mengalami difabel.

Tenaga kerja perawat yang mumpuni ini juga diperlukan ketika Indonesia semakin banyak kedatangan sumber daya manusia (SDM) asing. Menyiapkan SDM perawat yang berdaya saing dan menjadi tuan rumah di negara sendiri merupakan isu kritis saat ini.

Dengan itu, kita perlu membentuk setiap individu menjadi SDM profesional dengan standar global, bahkan unggul. SDM ini bermanfaat, berdedikasi, memiliki integritas tinggi, terampil, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah secara ilmiah.

Untuk mencapai SDM yang berkembang secara profesional, perlu keseimbangan attitude, skill & knowledge di dalam dirinya. Ketiga elemen ini perlu terus bertumbuh baik melalui proses pembelajaran formal dan informal serta melalui pengalaman pribadi.

Penelitian yang dilakukan Kandou L. Y (2016) menyimpulkan bahwa pengelolaan ilmu pengetahuan (knowledge management), keterampilan (skill), dan sikap/perilaku (attitude) secara signifikan mempengaruhi kinerja SDM. Pengelolaan pengetahuan SDM secara parsial mempengaruhi positif terhadap kualitas pekerjaan SDM tersebut. Keterampilan secara parsial mempengaruhi positif kualitas kerja. Sikap atau perilaku secara parsial mempengaruhi positif kemampuan bekerja seseorang.

Dengan demikian, peningkatan kualitas kinerja perusahaan atau organisasi memerlukan keseimbangan attitude, skill & knowledge dalam profesionalisme setiap SDM, termasuk perawat, dalam organisasi.

Pembahasan

Keseimbangan sikap yang baik, ketrampilan yang bagus dan pengetahuan yang tinggi dalam profesionalisme perawat menghasilkan SDM perawat yang unggul.

Keseimbangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi on line dalam https://kbbi.web.id/imbang diakses tanggal 5/4/2020 Pk. 12.12, keseimbangan adalah keadaan yang terjadi apabila semua gaya dan kecenderungan yang ada tepat diimbangi atau dinetralkan oleh gaya dan kecenderungan yang sama. Keseimbangan adalah seimbang, berimbang, serasi, teratur dan sepadan.

Keseimbangan antara Knowledge, Skill, dan Attitude berarti keadaan berimbang, serasi, harmonis dan sepadan antara ketiganya, sehingga menghasilkan kesempurnaan yang diharapkan dalam penampilan profesionalisme seseorang.

Perawat yang memiliki keseimbangan antara pengetahuan yang tinggi, ketrampilan yang bagus, serta sikap yang baik dalam dirinya, dikatakan sebagai perawat dengan profesionalisme yang tinggi dan menjadi SDM perawat yang unggul. Keseimbangan ini akan menghasilkan kesuksesan dalam memikirkan, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memperbaiki atau meningkatkan suatu keputusan maupun tindakannya. Setiap individu sebagai SDM dalam suatu organisasi berperan menghasilkan kesuksesan organisasi tersebut mencapai visi, misi dan tujuannya.

 Profesional

Profesionalime merupakan sesuatu yang hidup dalam diri individu, di mana individu tersebut mempraktikkan kemampuan atau keahliannya dalam suatu kegiatan. Profesional yang baik memiliki keseimbangan antara attitude, skill & knowledge dalam menjalankan profesi atau pelayanannya. Keahlian, kemampuan dan ketrampilan ini bisa diperoleh melalui proses pendidikan dan latihan, serta pengalaman. Tapi, di sisi lain, disertai semangat pengambilan keputusan yang tepat dalam pekerjaan atau pelayananannya. Seorang professional bebas dari perasaan sentimentil, rendah diri, malu, benci, rasa malas, atau perasaan enggan melakukan tindakan dan pengambilan keputusan.

Profesionalisme seseorang mengandung:

  • Attitude, unsur sikap atau etika yang dimiliki individu yang tampak dan dirasakan setiap kali melakukan tindakan. Sikap yang terus menerus dibaharui dalam kebaikan sehingga menciptakan reputasi yang baik di dalam dirinya. Sikap ini sangat berhubungan dengan keintiman individu dengan Penciptanya, dengan Tuhan yang diyakini menyelamatkan dirinya dalam kehidupan yang kekal di akhirat. Sikap ini akan mengundang pujian dari lingkungannya. Seseorang dengan sikap yang baik akan mendorong diri sendiri untuk terampil dan cerdas karena memberikan totalitas tindakannya untuk kebaikan dan dalam kesempurnaan. Sikap yang baik pastilah melatih diri terampil dan mengembangkan pengetahuannya secara formal maupun informal serta belajar dari setiap pengalamannya.
  • Skill, salah satu unsur yang dimiliki seorang profesional, yakni memiliki ketrampilan atau kemampuan melakukan tindakan secara benar dengan seni yang baik, diterapkan setiap kali melakukan tindakan. Seorang professional, pasti mengembangkan secara terus menerus ketrampilannya. Seseorang yang terampil apabila didampingi sikap yang baik pasti disukai dan dipilih oleh kostumernya. Ketrampilan seseorang perlu terus dikembangkan agar semakin meningkat kualitas ketrampilan tersebut, sesuai perkembangan teknologi dan harapan kostumernya. Ketrampilan membutuhkan pengetahuan yang terus dikembangkan sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang sedang terjadi.
  • Knowledge, adalah unsur yang dimiliki seorang profesional di dalam dirinya, berupa wawasan ilmu pengetahuan yang cukup, benar dan baik, sehingga mampu mendasari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Pengetahuan terhadap suatu bidang tertentu atau disiplin ilmu tertentu apabila didampingi ketrampilan dan sikap yang baik, menghasilkan tindakan berhikmat. Pengamalan tindakan yang baik dan benar yang didasarkan kepada pengetahuan yang benar perlu didampingi sikap yang baik.

Kesempurnaan tindakan yang dilakukan individu professional terlihat dalam keseimbangan pengamalan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Ketika ketiga elemen di atas berkualitas bagus dan seimbang dalam diri seseorang, maka akan menciptakan profesionalisme yang tinggi dan menghasilkan SDM unggul. Keseimbangan antara attitude, skill & knowledge perlu selalu dievaluasi secara self evaluation maupun oleh atasan dalam suatu organisasi sehingga selalu terpelihara bahkan ditingkatkan kualitasinya secara berkesinambungan

Unggul

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi on line dalam https://kbbi. web.id/unggul, diakses tanggal 5/4/2020 Pk. 12.11, unggul adalah lebih tinggi yakni lebih pandai, lebih utama, lebih baik, lebih cakap, lebih kuat, lebih awet daripada yang lainnya. Perawat yang unggul merupakan SDM perawat yang lebih baik, lebih hebat dibanding perawat lainnya termasuk ketika dibandingkan dengan SDM perawat dari luar negeri. Koran Jakarta, 1 April 2018 menyampaikan tentang SDM Unggul Kunci Jadi Negara Besar (http://www.koran-jakarta.com/sumber-daya-manusia-unggul-kunci-jadi-ne-gara-besar/) diakses Minggu, 5/4/2020 Pk 12.33. SDM unggul perawat akan meningkatkan status kesehatan masyarakat. Mayarakat yang sehat akan mendorong produktivitas dan kreativitas yang baik pula.

Kesimpulan

Ketidakseimbangan knowledge, skill & attitude menghambat kesuksesan dan kemajuan individu maupun perusahaan atau organisasi. Sebaliknya keseimbangan knowledge yang tinggi, skill yang bagus & attitude yang baik dalam setiap individu menghasilkan profesionalisme yang tinggi dan menciptakan SDM yang unggul. Hal ini akan menghasilkan kesuksesan individu, perusahaan atau organisasi.

Cara membangun SDM unggul:

Pelatihan dan pengembangan pegawai lewat pendidikan formal dan informal.

Pendidikan dan pelatihan bertujuan agar pegawai menguasai dan mengamalkan pengetahuan, keahlian dan perilaku. Diperlukan penekanan dalam program pendidikan dan pelatihan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, sehingga setiap SDM berpengaruh besar bagi kualitas perusahaan.

Menghargai keutuhan dari suatu proses

Penilaian yang utuh ini ditujukan pada input, proses, dan output untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun panjang. Ambil contoh, seorang perawat yang melakukan perawatan luka. Tidak cukup jika hanya melakukan tindakan dengan cepat dengan bentuk verban rapi dan bersih. Perawat tersebu harus menilai apakah persiapan atau input keseluruhan baik, semisal steril dan lengkap atau mencuci luka sesuai SOP. Tanpa menilai dengan baik input, kemungkinan besar infeksi luka akan menjadi lebih buruk meskipun telah dicuci dan hasil akhirnya terlihat bagus. Sebaliknya ketika seorang perawat yang unggul mencuci luka dengan memperhatikan input yang bagus dan lengkap, langka-langkah sesuai SOP dan output tampak bagus, bisa membuat klien merasa nyaman. Maka, untuk jangka pendek dan jangka panjang, tindakan cuci luka dilakukan dengan utuh, sehingga kesembuhan terjadi dengan cepat dan kualitas pelayanan kesehatan dinilai bagus. Pembentukan SDM yang menghargai pencapaian tujuan berdasarkan input, proses, output dan dampak dari suatu keputusan maupun tindakan perlu terus dilakukan dan dikembangkan.

Lakukan refreshing bersama

Program kegiatan bersama di luar urusan tugas di perusahaan seperti outing bersama, akan meningkatkan rasa memiliki antarindividu/SDM dengan perusahaannya. Acara seperti ini akan berdampak baik terhadap sikap SDM dan perkembangan perusahaan.

Budayakan untuk setiap orang menjadi panutan

Pembentukan SDM yang selalu menjaga diri sendiri menjadi panutan akan menjadi modal besar bagi diri sendiri dan perusahaan. Pimpinan maupun staf bisa bersama-sama memiliki komitmen di dalam diri masing-masing untuk selalu menjadi panutan yang baik bagi diri sendiri dan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun