Referensi:Â
[1] James E Marcia, 'Development and Validation of Ego Identitiy Status', Journal of Personality and Social Psycology, 3.5 (1966), 551--58; James P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011).
[2] Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004); M.A. Hogg and G.M. Vaughan, Social Psichology (London: Prentince Hall, 2002).
[3] Idris Hemay and Aris Munandar, 'Politik Identitas Dan Pencitraan Kandidat Gubernur Terhadap Perilaku Pemilih', Jurnal Politik: Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan, 12.1 (2016), 1737--48.
[4] Titik Widayanti, Politik Subalter: Pergulatan Identitas Waria (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2009).
[5] Arie Setyaningrum, 'Memetakan Lokasi Bagi Politik Identitas Dalam Wacana Politik Poskolonial', Jurnal Mandatory, 2.2 (2005), 13--34.
[6] Ubed S Abdillah, Politik Identitas: Pergulatan Tanda Tanpa Identitas (Magelang: Yayasan Indonesiatera, 2002); Juhana Nasrudin and Ahmad Ali Nurdin, 'Politik Idnetitas Dan Representasi Politik', Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 1.1 (2018), 34--47.
[7] Muhtar Haboddin, 'Menguatnya Politik Identitas Di Ranah Lokal', Jurnal Studi Pemerintahan, 3.1 (2012), 116--34.