Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyinya Cahaya Rembulan

2 Mei 2018   23:53 Diperbarui: 3 Mei 2018   00:12 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tengah malam di temani cahaya rembulan, temarannya hiasi pandangan, senyap netra menatap kerinduan, pada rembulan tuk menyampaikan

Angin malam menghempas sukma, cucuran keringat perlahan ku seka, ada rasa saat menyekanya, ada catatan telah di lukisnya

Redupnya sinar rembulan, membawaku terdiam dalam pembaringan, lewat jendela melepas pandangan, Cakrawala malam seakan berkedipan

Sunyinya malam berembulan, tertahan akan arti sebuah kerinduan, terjerumus pada lembah kepalsuan, hingga tersungkur menuai kebencian

Hampa serasa menatap rembulan, takkan ada lagi sebuah harapan, kini musnah di telan jaman, sisakan rindu berserakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun