Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentafakuri Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Naeroyfjord Cruise, Simfoni Keindahan Fjord dari Gudvangen ke Flam

9 Agustus 2025   05:30 Diperbarui: 12 Agustus 2025   17:38 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naeroyfjord Cruise: Simfony Keindah Fjord dari Gudvangen ke Flam | Dok. Pribadi

Tebing-tebing curam setinggi 1.000 hingga 1.800 meter berdiri kokoh, mengapit perjalanan kami dalam pelayaran dari Gudvangen ke Flam. Gunung Bakkanosi menjulang bagai penjaga purba, menatap kami yang mengarungi jejak alam liar Norwegia. Dari ketinggian yang tak tergapai, air terjun Sagfossen mencurahkan beningnya air seperti melodi yang menyelinap di antara keheningan fjord.

Desa-desa terpencil seperti Undredal muncul bak dongeng Nordik yang hidup. Sunyi, mungil, namun penuh daya pikat. Cruise kami pun kerap melintasi celah sempit fjord yang tenang namun dalam. Di antara dinding alam itu, bila beruntung, seekor anjing laut muncul sesaat, atau elang Norwegia melayang gagah, memberi tanda bahwa kita tengah berada di salah satu tempat paling spektakular di bumi.

Pagi yang cerah menyambut kami di Myrkdalen. Sebuah desa kecil di pelukan Norwegia yang seakan baru saja bangun dari mimpi panjang musim dingin.

Udara segar, cahaya matahari yang lembut, dan hamparan hijau di kejauhan memberi semangat baru untuk melanjutkan petualangan kami di negeri para fjord.

Norwegia bukan sekadar indah, ia seperti puisi yang ditulis oleh alam dan dijaga dengan sepenuh hati oleh manusia yang mencintainya.

Di sini, keberlanjutan (sustainability) bukan jargon kebijakan. Ia telah menjadi napas kehidupan, warisan yang disiapkan dengan penuh kesadaran untuk generasi setelahnya.

Perjalanan menuju Gudvangen dari hotel kami di Myrkdalen berlangsung selama satu jam. Namun waktu seolah menguap dibelai angin pagi dan lanskap pegunungan yang berbisik lewat jendela bus.

Jalanan mulus membelah lembah hijau, dan mata kami terus disuguhi simfoni visual: danau yang tenang, bukit yang berselimut kabut tipis, dan rumah-rumah kayu yang berdiri anggun di tepian hutan pinus.

Detik-detik tak lagi dihitung oleh jam, melainkan oleh kekaguman yang bertubi-tubi. Tanpa terasa, kami pun tiba di Gudvangen, gerbang menuju keajaiban yang bernama Naeroyfjord.

Naeroyfjord Cruise: Gudvangen ke Flam | Dok. Pribadi
Naeroyfjord Cruise: Gudvangen ke Flam | Dok. Pribadi

 

Naerofjord Cruise, Dari Gudvangen ke Flam

Datang lebih awal di Pelabuhan Gudvangen membuat kami leluasa membeli beberapa souvenir sebelum memulai Cruise. Sebuah Cruise dengan bagian lambung kapal bertulisan "The Fjords" telah siap melayani perjalanan Naerofjord Cruise.

"The Fjords" operator yang melayani pelayaran dari Gudvangen hingga Flam (atau sebaliknya) mengoperasikan armada kapal wisata yang dirancang khusus untuk menyatu dengan keindahan alam Norwegia.

Tiga kapal Catamaran mutakhir yang mereka gunakan antara lain: MS Vision of the Fjords (2016). Kapal hybrid pertama yang menggunakan bahan karbon-fiber ringan ramah lingkungan. Panjang 40 m dengan kapasitas 400 penumpang.

Menggunakan mesin diesel untuk mendekati fjord, kemudian beralih ke tenaga listrik saat memasuki zona sensitif---menyisir alam secara senyap tanpa polusi suara atau asap.

Desain lambungnya meminimalkan gelombang, melindungi tepian alami fjord yang rapuh. Dinobatkan sebagai Ship of the Year 2016 atas inovasi desain dan keberlanjutan.

Yang kedua MSFuture of the Fjords (2018). Kapal sepenuhnya listrik (zero-emission), tautan visi yang lebih maju setelah model hybrid. Panjang 42m, kapasitas 400 penumpang.

Dilengkapi "Power Dock" di pelabuhan Gudvangen: dermaga terapung dengan baterai 2,4MWh yang mampu mengisi ulang kapal hanya dalam 20 menit, inovasi unik di pelayaran wisata.

Meraih penghargaan Ship of the Year 2018, menegaskan standar baru untuk transportasi wisata bersih.

Dirancang universal, akses tanpa hambatan untuk semua penumpang termasuk pengguna kursi roda; interior luas dengan jendela panoramik dan dek atas yang mengundang penumpang menikmati lanskap secara maksimal.

Ketiga, MSLegacy of the Fjords (2020) - Kapal yang kami tumpangi pagi ini. Kapal sepenuhnya listrik, melanjutkan jejak ramah lingkungan dari dua kapal pendahulu.

Suara Mesin? Hampir Tak Ada: Kita akan lebih mendengar desir air dan bisikan fjord ketimbang bising mesin. Akses tanpa hambatan: Desain universal memastikan siapa saja, dari keluarga hingga penyandang disabilitas, menikmati sudut pandang utama fjord.

Keberlanjutan terlihat nyata dengan Inovasi seperti Power Dock dan propulsi listrik menempatkan perlindungan alam seiring dengan pengalaman wisata yang memukau.

Siap menjelajahi dan Menikmati Keindahan Fjord dengan Naeroyfjord Cruise | Dok. Pribadi
Siap menjelajahi dan Menikmati Keindahan Fjord dengan Naeroyfjord Cruise | Dok. Pribadi

Pemandangan indah dan spektakuler khas Norwegia Barat langsung menyambut kami, begitu kapal bertolak dari pelabuhan Gudvangen.

Tebing vertikal menjulang di kiri dan kanan, seperti dinding alami yang membelah dunia nyata dan dunia dongeng. Angin dingin dan kencang membelai wajah dan tubuh ini.

Beberapa air terjun kecil terlihat menyembul dari celah-celah batuan yang diselimuti hijaunya hutan. Menetes tenang, penuh kelembutan. Menciptakan harmoni lembut di udara pagi.

Setiap penumpang sibuk menempatkan diri di posisi yang terbaik disukai. Memastikan diri dapat menikmati panorama indah dan mengabadikan moment cantik tak terlupakan dengan smart phone di tangan.

Di titik ini, penumpang dek atas bagian belakang (stern) akan mendapat view terbuka yang megah: perairan sempit yang seolah tak berujung, seperti lorong menuju keabadian.

Seorang kru kapal berbisik,"Kita belum benar-benar berlayar di fjord yang penuh pesona. Kita baru memasuki lorong waktu pelayaran." Saya hanya diam, tapi dalam hati mempercayai sepenuhnya.

Cruise pun terus berjalan. Keheningan alam tak terganggu sedikitpun dengan kehadiran kapal bermesin ini. Mesinnya nyaris tak terdengar.

Kita akan lebih mendengar desir air dan bisikan fjord ketimbang bising nya mesin. Kesunyian yang memukau dengan sajian drama keindahan panorama alam perawan Norwegia.

Setiap tarikan nafas terasa paru-paru ini terisi penuh dengan oksigen murni. Alam ini memberikan nafas kehidupan terbaik. Maha Suci Engkau Ya Allah, atas semua ciptaan-Mu ini.

Menikmati Naetroyfjord | Dok. Pribadi
Menikmati Naetroyfjord | Dok. Pribadi

Naeroyfjord: Lorong Legenda Kehidupan Alam Norwegia

Menyusuri Naeroyfjord bagaikan menyusuri lorong legenda kehidupan alam Norwegia.

Inilah bagian ikonik dan dramatis, apalagi kalau kita bisa menikmatinya dari pojok depan kapal (bow starboard), tempat dimana angin, air, dan panorama seolah bersekongkol menyapa jiwa petualang kita.

Ini bukan sekedar pelayaran, melainkan perjalanan menyusuri jantung lanskap dramatis yang tak pernah berhenti memukau.

Naeroyfjord merupakan cabang dari Sognefjord; fjord terpanjang dan terdalam di Norwegia, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2005.

Perjalanan kapal melintasi fjord ini memakan waktu sekitar 2 jam satu arah, dengan variasi 2--3 jam untuk rute pergi-pulang, tergantung rute dan musim.

Naeroyfjord Lorong Legenda Kehidupan Alam Norwegia | Dok. Pribadi
Naeroyfjord Lorong Legenda Kehidupan Alam Norwegia | Dok. Pribadi

Gunung Bakkanosi dengan ketinggian mencapai 1.700 meter, nyaris tegak lurus bagai dinding raksasa, seakan memaksa kepala kita menengadah penuh agar dapat melihat puncaknya, Jernhatten.

Keindahannya semakin memukau saat matahari pagi menyusup. Puncak Jernhatten terlihat berkilau dengan warna berubah-ubah : dari abu-abu hingga keemasan.

Ketika kapal mendekati belokan utama fjord di sisi kiri tampak air terjun Sagsossen. Mencurahkan alirannya dengan deras dari tebing tinggi, airnya langsung jatuh ke fjord, menciptakan kabut tipis yang menyapa wajah penumpang cruise. Basuhannya memberi kesegaran tersendiri.

Air terjun Sagfossen seakan menjadi ornament garis putih tak lurus diantara hijaunya pepohonan yang menyelimuti tebing cadas yang tinggi. View terbaik mengamatinya dari sayap kiri kapal (port side) saat mendekati belokan utama fjord.

Tak lama, sebuah desa kecil dengan gereja kayu putih berarsitektur Norwegia klasik tampak mungil di kaki tebing besar. Dikenal dengan nama desa Bakka. 

Memandangnya bagaikan menemukan sebuah mutiara dalam petualangan di hutan luas dengan tebing tinggi di sekitarnya.

Jika berada di dek tengah sisi kanan, kita akan bisa melihat rumah-rumah desa seakan menyatu dalam palet warna bumi.

Di desa ini, waktu terasa diam. Dan manusia penghuninya hidup berdampingan dengan langit.

Desa Terpencil nan Indah di Jalur Naeroyfjord Cruise | Dok Pribadi
Desa Terpencil nan Indah di Jalur Naeroyfjord Cruise | Dok Pribadi

Undredal, Desa keju dan kambing, muncul seperti mimpi di sisi kanan setelah beberapa tikungan. Undredal, terkenal akan produksi keju kambingnya yang sangat digemari penduduk Norwegia.

Rumah-rumah kayu berwarna pastel, ternak di padang rumput curam, dan gereja kecil tahun 1147 jadi highlight visual yang menyita perhatian penumpang.

Beberapa penumpang cruise turun untuk mengeksplorasi desa Undredal yang indah dan cantik ini. Mereka terlihat begitu antusias dan penuh semangat.

Penumpang yang melanjutkan cruise tetap bisa menikmati keindahan desa dari tampak depan, namun keindahan desa ini memang sejatinya indah. Bila dilihat dari dek belakang sisi kanan, desa ini tampak seperti lukisan dunia lama Norwegia.

Desa Indah yang Menjadi Tujuan Wisata | Dok. Pribadi
Desa Indah yang Menjadi Tujuan Wisata | Dok. Pribadi

Aurlandsfjord: Panorama Alam Terbuka

Ketika kapal perlahan keluar dari lorong sempit Naeroyfjord, kita seperti disambut oleh lanskap yang lebih terbuka dan bernafas lega: Aurlandsfjord.

Air menjadi lebih tenang, langit lebih lapang, dan pegunungan mulai menjauh perlahan seperti memberi ruang untuk bernapas.

Di sinilah, panorama terbuka 270 derajat terasa begitu nyata. Ideal dinikmati dari dek atas bagian tengah, tempat di mana cakrawala tampak seperti terbentang tanpa batas.

Gunung-gunung di sisi fjord kini tampak lebih ramah, tak lagi menjulang tajam seperti sebelumnya.

Lerengnya ditutupi vegetasi hijau yang lebih merata, dan cahaya siang menari di atas air fjord yang tenang. Langit terlihat lebih biru, lebih bersih, seolah alam tahu kita butuh momen jeda untuk merenung.

Banyak penumpang berdiri diam. Bukan karena lelah, bukan juga karena bosan. Tapi karena mereka sedang menikmati sesuatu yang tak bisa difoto: keheningan yang indah.

Mereka tidak sedang mengambil gambar, mereka sedang mengambil napas dalam, seolah menyerap seluruh lanskap ini ke dalam ingatan batin, bukan sekadar memori kamera.

Indah sepanjang Perjalanan | Dok. Pribadi
Indah sepanjang Perjalanan | Dok. Pribadi

Sesekali burung laut melintas rendah, dan bayangannya menari di permukaan air. Angin bertiup pelan, membawa aroma lembab pegunungan dan sunyi yang dalam.

Aurlandsfjord tak mengguncang seperti Naeroyfjord, tapi justru menyentuh lebih dalam, dengan kesederhanaan, keseimbangan, dan cara alam berbicara dalam bahasa tanpa suara.

Di sini, waktu seakan melambat. Momen-momen kecil, seperti riak air, siluet tebing, atau suara halus angin, menjadi bagian dari dialog batin yang sulit didefinisikan, tapi mudah dirasakan.

Aurlandsfjord bukan hanya fase lanjutan perjalanan, tapi ruang transisi bagi jiwa. Setelah terpukau oleh kemegahan Naeroyfjord, di sinilah kita diajak duduk sebentar, memandang, dan membiarkan alam yang melanjutkan narasinya.

Tak Pernah Puas Mengabadikan Keindahnnya | Dok. Pribadi
Tak Pernah Puas Mengabadikan Keindahnnya | Dok. Pribadi

Mendekati Flam: Simfoni Terakhir

Seperti babak akhir dari orkestra alam yang megah, pelayaran menuju Flam terasa seperti simfoni yang perlahan menutup tirai. Suasana hening berubah menjadi tenang, seolah fjord tahu bahwa kita sedang mendekati titik akhir.

Di kejauhan, rel kereta Flamsbana terlihat meliuk di lereng bukit, seperti guratan halus yang menghubungkan alam dengan sejarah manusia. Rel itu seolah mengantar kita ke dunia lain, tempat lanskap Norwegia tidak hanya dinikmati, tapi dialami lewat gerak dan ritme yang berbeda.

Lalu pelabuhan Flam muncul, kecil dan bersahaja. Tak ada gemerlap kota besar, hanya ladang hijau, rumah kayu, dan pelabuhan sederhana yang menyambut tanpa pretensi.

Dari sudut depan kapal bagian kanan, tampak pertemuan antara air fjord dan daratan manusia, tempat di mana perjalanan visual ini berpindah dari laut ke darat, dari imajinasi ke kenyataan.

Semua terasa tenang. Tapi bukan kosong. Ini ketenangan yang kaya. Ketenangan setelah kita menyaksikan sebuah mahakarya lanskap, disusun oleh waktu dan cuaca, dijahit oleh es dan air, dan dimainkan dengan sempurna oleh alam Norwegia.

Mensyukuri Keindahan Ciptaan Allah Swt | Dok.Pribadi
Mensyukuri Keindahan Ciptaan Allah Swt | Dok.Pribadi

Ketika Alam Menjadi Narasi

Perjalanan menyusuri Naeroyfjord, Aurlandsfjord, hingga Flam bukan sekadar wisata. Ini adalah sebuah narasi kehidupan. Tentang bagaimana bumi menyimpan cerita dalam bentuk tebing dan kabut, tentang bagaimana air bisa menjadi bahasa, dan langit menjadi penanda arah pulang.

Perjalan Cruise Yang Spektakuler | Dok. Pribadi
Perjalan Cruise Yang Spektakuler | Dok. Pribadi

Dalam dua hingga tiga jam pelayaran ini, kita seakan dibawa menyusuri satu babak epik Nordik, lengkap dengan puncak dramatik, fase kontemplatif, dan penutup yang tenang.

Tapi justru dalam ketenangan itulah, kita menemukan bahwa alam tak pernah berteriak untuk didengar. Ia hanya hadir, dan menunggu siapa pun yang mau benar-benar melihat.

Dan ketika kapal menepi di Flam, kita semua pun tahu: petualangan ini boleh saja berakhir... tapi narasi di dalam diri ini baru saja dimulai.

Jkt/08082025/Ksw/142

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun