Mohon tunggu...
Eni Kus
Eni Kus Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

suka menari bali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generasi Z dan Kejujuran Sikap Mereka Wujudkan Indonesia Damai

28 Februari 2024   14:41 Diperbarui: 28 Februari 2024   14:43 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Bagi Indonesia dan mungkin Filipina , era 2020-an adalah era yang tepat untuk kaum muda. Spesial untuk Indonesia,  tahun 2024 merupakan tahun emas bagi generasi Z. Kenapa ?

Pemilihan umum (Pemilu) yang diperkirakan sebelumnya akan kistruh karena berbagai problem yang terjadi pada pelaksanaannya, ternyata jauh panggang dari api. Kisruh tidak terjadi, pelaksanaan pemilu berjalan dengan baik dengan tingkat partisipasi yang kumayan tinggi dibanding sebelumnya.  Bahkan kalau kita bicara lebih spesifik lagi, lonjakan suara salah satu paslon, karena generasi Z memenuhi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memberi suara bagi mereka.

Generasi Z ini akan mengganti generasi millenials yang akan menua dan berlalu. Mereka akan berlaku seperti generasi sebelumnya yaitu generasi X dan baby boomer yang punya pandangan yang terlalu klasik untu masa kini.

Generasi Z yang lebih muda dan fresh, dianggap punya pandangan yang obyektif, netral dan independent. Kita bisa tengok ketika Pemilu kemarin terjadi, generasi ini seakan sama sekali tidak terpengaruh dengan kampanye negatif  bahkan kampanye hitam, sampai film dirty vote yang dibuat khusus untuk memberi pengaruh /info negatif beberapa personal di pasangan calon presiden, sama sekali tidak berpengaruh bagi generasi ini. Benar-benar sebagai generasi yang kuat dan tangguh pendiriannya.

Generasi yang akan memegang kendali dunia ini hadir di dunia dalam keadaan dunia sudah melek internet dan bergelimang teknologi canggih. Sederhananya,

 mereka adalah klasifikasi anak yang lahir dalam rentang tahun 2000-an dan setelahnya. Mereka yang lahir di dunia saat otoritas pemerintah atau pun dogma agama tidak lagi punya kuasa sepenuhnya mengontrol pikiran masyarakat, karena akses informasi dan pengetahuan bisa didapat dengan sangat cepat dan mudah.

Tidak heran bila generasi Z ini memiliki karakter dasar yang sama, yaitu generasi yang sangat menyukai keterbukaan, kesetaraan dan kebebasan, baik kebebasan berekspresi, berkreasi atau berpendapat di ruang publik. Media sosial yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan mereka juga mempengaruhi cara berfikir dan membentuk mereka juga.

Kondisi ini menyebabkan sifat mereka  jauh lebih terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya. Mereka terbiasa dengan heterogenitas dan tidak mudah kaget jika bertemu dan akrab dengan orang-orang yang berbeda.  Mereka lahir dalam atmosfir sosial yang menyatakan bahwa perbedaan itu adalah rahmat sehingga harus diterima oleh semua.

Di sisi lain memang ada beberapa pihak seperti pihak-pihak yang membawa ideologi transnasional yang didalamnya ada nilai-nilai radikal, akan berhadapan dengan generasi ini. Generasi ini akan selektif karena perbandingan bisa didapatkan dimana-mana. Generasi ini akan cenderung menolak faham-faham yang kaku, mengekang dan permisif akan kekerasan.

Karena itu, kita harus terus memelihara generasi ini dengan isu-isu positif, memberi edukasi agama yang moderat dan memberikan sejarah yang baik kepada mereka.

Dengan begitu kita bisa mewujudkan Indonesia yang maju, damai, makmur dan harmoni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun