Mohon tunggu...
Kusno Haryanto
Kusno Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Apoteker yang Merdeka

Assessor Of Competency BNSP No.Reg.MET.000.003425 2013, Apoteker alumni ISTN Jakarta, Magister Farmasi Universitas Pancasila Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Alfais Muhammad, Pemuda Mamuju yang Merindukan Sosok Bung Tomo di Hari Pahlawan

10 November 2018   20:46 Diperbarui: 10 November 2018   21:06 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini 73 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 10 November pemuda -- pemuda Indonesia dari berbagai daerah berkumpul dikota Surabaya untuk menggempur pasukan Belanda yang didukung oleh Sekutu yang berencana ingin kembali menguasai Indonesia. Inilah pertempuran hebat pertama setelah Indonesia melalui Soekarno Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Karena hebatnya pertempuran saat itu maka dikemudian hari tanggal 10 November ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari pahlawan.  Walau peristiwa pertempuran terberat dalam sejarah revolusi Indonesia itu terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur, namun Alfais Muhammad yang merupakan pemuda dari Sulawesi yang dilahirkan jauh dari lokasi pertempuran tetaplah bangga bila mengenang banyaknya pemuda dari berbagai suku yang gugur pasca terbunuhnya Jenderal Mallaby.

"Ketidakmauan pemuda dan tentara Indonesia yang dipaksa untuk mengaku telah membunuh pimpinan tentara Inggris tersebut menjadikan Bung Tomo menjadi sosok pemuda yang terus dikenang sampai saat ini" begitu ucap Alfais ketika ditanya mengapa terkesan dengan kepemimpinan Bung Tomo.

Alfais benar, bahwa dari banyak buku sejarah memang menyebutkan pihak yang menyerbu dan melakukan perlawanan terhadap tentara Sekutu di 10 November 1945 adalah para pemuda.

"Bung Tomo saat itu memberikan pengaruh yang sangat besar di masyarakat. Bung Tomo melalui corong radio juga menggerakkan semangat perlawanan para pemuda di Surabaya sehingga perlawanan tersebut menjadi massif dan sangat menyulitkan pasukan Sekutu yang terjepit dihotel Yamato", begitu cerita Alfais ditengah kesibukannya dalam meraih gelar Magister Farmasi di Universitas Pancasila, Jakarta. 

sumber instagram
sumber instagram
Dikaitkan dengan pemilihan Presiden yang berbarengan dengan pemilihan anggota legislative ditahun 2019 nanti, dimana secara kebetulan Alfais Muhammad pun mencalonkan dirinya sebagai calon anggota legislative dari PDI Perjuangan dengan nomor urut 7 untuk Kabupaten Mamuju mengingatkan kepada masyarakat Mamuju di Sulawesi Barat untuk tidak begitu saja menepikan pemuda -- pemuda yang mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD, mengingat pemuda adalah merupakan motor pergerakan dimanapun ia berada.

Pemuda seperti dirinya yang mencalonkan diri untuk dipilih oleh masyarakat di kabupaten Mamuju tentu saja telah menpersiapkan segalanya agar mampu bekerja maksimal pada saat nanti setelah disumpah menjadi anggota DPRD di Mamuju. Memisahkan diri dari orangtua tercinta untuk belajar di Jakarta merupakan komitmen dirinya   untuk membangun kabupaten Mamuju dimasa depan.

Untuk itu Alfais Muhamad berharap masyarakat di kabupaten Mamuju yang hari ini juga ikut memperingati hari Pahlawan mau melihat peran pemuda dijaman sebelum, pada saat dan setelah perjuangan kemerdekaan Indonesia, setelah itu barulah nanti memutuskan untuk memilih pemuda seperti dirinya sebagai anggota DPRD Kabupaten Mamuju, begitu harapannya mengakhiri percakapan sore ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun