Mohon tunggu...
kusniawati
kusniawati Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswi/ Hubungan Internasional/ Universitas Darussalam Gontor kampus putri

mahasiswi hubungan internasional, hobi membaca dan menulis dan salah satu karya yang telah di terbitkan adalah Sahabat until Jannah. penulis wattpad Amatir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aghnia Mumtazah, Katakanlah Kebenaran Jangan Membenarkan Pernyataan

25 September 2022   09:00 Diperbarui: 25 September 2022   09:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fenomena Alam global warming sepertinya tidak ada tandingannya dengan Fenomena sosial yang sedang panas-panasnya di media sosial sekarang ini. 

Ya, apalagi kalau bukan karena kasus korupsi yang tengah di alami oleh salah satu pejabat negara yang Notabenenya merupakan Alumni salah satu Universitas Islam ternama di Ibu kota. Masyarakat di dunia maya yang sering disebut Warga-Net (Netizen) pun mulai mengait-ngaitkan kasus oknum tersebut dengan Almamater dia dulu.

Hampir di seluruh media sosial maupun surat kabar memuat kasus tersebut. Bahkan, masyarakat yang awalnya tidak aware dengan kasus tersebut tiba-tiba turut membicarakan kasus tersebut.

"Katanya sekolah Agama, kok munafik sih?"

"Dasar manusia Iblis, gak punya hati"

"Ternyata keyakinan yang dia anut mengajarkan hal yang keji"

Berbagai komentar sadis muncul di kolom komentar akun pribadi sang oknum. Sebenarnya, kasus seperti ini bukan hanya sekali dua kali terjadi. Akan tetapi sudah ribuan kasus serupa terjadi. Mungkin yang membedakan kasus ini dengan sebelum-sebelumnya hanyalah latar belakang sang oknum, BERPECI PUTIH.

Agnia Mumtazah. Gadis 20 tahun yang sekarang tengah menempuh studi S1 di program studi Hubungan Internsional pun turut mengamati kasus tersebut. Anehnya dalam kasus tersebut, bukan sang oknum yang disalahkan akan tetapi Agama yang oknum tersebut anut, Islam. Ya, sekarang Agama Islam menjadi sasaran empuk para-Netizen yang tidak diketahui beragama ataupun tidak beragama.

Sungguh, Agnia sangat menyayangkan hal tersebut. Media sosial yang seharusnya menjadi wadah untuk menciptakan hal positif dan terutama sebagai wadah untuk bisa memilah-milah mana yang fakta dan Hoax, akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Netizen yang ngakunya sangat berbudi luhur dan bijaksana ternyata dengan mudahnya terpengaruh oleh berita-berita yang belum tentu kebenaranya.

Berkali-kali Agnia menggelengkan kepalanya melihat kata-kata kasar yang terangkai oleh jari-jari Netizen. Cacian, makian dan sumpah serapah pun menghiasi kolom komentar.

"Astagfirullah, terus apa bedanya mereka dengan oknum tersebut? Padahal secara hukum kasus ini masih dalam tahap penyelidikan" guman Agnia pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun