Mohon tunggu...
Kusmina
Kusmina Mohon Tunggu... Freelancer - First Step With Great Time

Hallo, perkenalkan nama saya Kusmina, seorang penulis yang aktif di berbagai sosial media, blog, paltform menulis, dan lainnya. Untuk menghubungi saya bisa menggunakan akun instragram @sifabellazhaphyra Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dewasa

16 Juli 2022   23:50 Diperbarui: 17 Juli 2022   00:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hai, sebenarnya saya ragu memilih kategori filsafat dalam pembahasan kita kali ini. Namun, kembali lagi apa itu filsafat? Filsafat merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan cara berpikir atau berpandangan mengenai suatu hal.

Saya di sini ingin menyampaikan pendapat disertai fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat pada umumnya.

Latar Belakang 

Sebenarnya kenapa sih kita harus membahas mengenai dewasa itu? 

Kenapa? Apa perlunya? 

Nah, dewasa merupakan posisi manusia di mana sudah menanggung tanggung jawab sendiri atau bersifat independen. 

Kita perlu sekali membahas ini karena saya yakin karena mengalaminya sendiri dewasa adalah masa yang sangat membutuhkan kejelasan tujuan hidup. Di saat ini kita sudah harus menetapkan bahkan sedang menjalani beberapa sasaran untuk mencapai tujuan sebenarnya.

Kalau kita tidak bisa mengerti waktu, apakah kita tidak akan punya kemungkinan terlambat?

Dewasa menjadi waktu yang sangat penting mulai dari untuk diri sendiri sampai kepada umat bumi.

Menjadi dewasa tidaklah mudah, harus kita akui itu karena fitrah manusia memang tidak menginginkan hal sulit.

Mengaku pun tidak sulit.

Menerima diri sebagai orang dewasa.

Terkadang, saya sendiri merasa insecure jika tahu atau melihat anak-anak yang lebih muda justru lebih berprestari. Saya malu hingga menimbulkan hasad dan iri. 

Itu karena dorongan dari dalam diri saya karena kebutuhan harga diri. Bayangkan, bagaimana orang yang lebih lama seharusnya memiliki banyak pengalaman justru sebaliknya?

Padahal, semua kembali kepada hati. Kerap kali kita lupa siapa kita dan apa saja prestasi yang telah kita dapatkan. 

Dewasa adalah proses, tapi seperti yang namanya proses tidak ada awal dan akhir. Itulah proses atau waktu. Berjalan tanpa peduli yang lainnya. Kita tidak bisa mengharapkan lebih terkait hasil proses dewasanya kita. 

Bagi orang dewasa yang harus ditentukan adalah cita-citanya. Apakah benar?

Silakan yang ingin berdiskusi bersama, bahkan dalam artikel sekali pun saya open komentar. Memang agak melenceng jadi fungsi awal, tetapi saya punya pemikiran bahwa hal ini bisa menjadi efektif. 

Semoga kalian juga berharap demikian. Thanks for your visit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun