Mohon tunggu...
Usman Kusmana
Usman Kusmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Lelaki Biasa Dan Pegiat Sosial Politik

Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki. Menulis juga merangkai mozaik sejarah hidup, merekam hikmah dari pendengaran dan penglihatan. Menulis mempengaruhi dan dipengaruhi sudut pandang, selain ketajaman olah fikir dan rasa. Menulis Memberi manfaat, paling tidak untuk mengekspresikan kegalauan hati dan fikir. Menulis membuat mata dan hati senantiasa terjaga, selain itu memaksa jemari untuk terus bergerak lincah. Menari. Segemulainya ide yang terus meliuk dalam setiap tarikan nafas. Menulis, Membuat sejarah. Yang kelak akan dibaca, Oleh siapapun yang nanti masih menikmati hidup. Hingga akhirnya Bumi tak lagi berkenan untuk ditinggali....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rumitnya Penyelesaian Asset Antara Pemkab dan Pemkot Tasikmalaya

8 Mei 2012   14:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya masing-masing pemerintahan Induk dan Pemekaran terus berada dalam perang pernyataan di media. Saling klaim kepemilikan. Yang satu berniat menjual, yang satu menentang dan mengancam, bahwa ditawarkan ke swasta pun tak akan mudah, karena Pemkot beranggapan bahwa pihak swasta pasti berhitung resiko.

Kini, menurut pandangan saya, Pemerintah pusat dan provinsi harus segera mencari formula penyelesaian secara adil dan win-win solution. Pemkab juga tidak dirugikan, dan diberikan jalan keluar untuk dapat melaksanakan pembangunan di kawasan pusat pemerintahannya yang baru, sementara pihak Pemkot sebagai anak harusnya juga memiliki kearifan, agar tidak serta merta saklek mengacu pada UU pemekaran daerah yang mendasari kelahirannya.

Jangan sampai persoalan ini terus berlarut dan menjadi beban sejarah yang turun temurun dari generasi ke generasi tanpa ada penyelesaian yang tuntas dan membahagiakan semua pihak.  Inilah fakta kelemahan pemekaran daerah yang tak mempertimbangkan lokasi kewilayahan yang tepat dan perhitungan yang matang berkaitan dengan urusan asset yang ada didalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun