populasi manusia dari masa ke masa mengalami kenaikan terus mengisi kekosongan disetiap sudut bumi secepat air mengalir. Bahkan Karl Max mengumpamakan pertumbuhan manusia seperti  perhitungan deret ukur(2,4,8,16,32.....) yang pada akhirnya khawatir akan kelangsungan hidup manusia dikarenakan terbatasnya sumber daya yang tersedia. Namun kita semua mengetahui bahwa manusia adalah mahluk paling sempurna dan tercipta sebagai Kholifah di bumi dan mereka dibekali senjata( akal)  yang mampu merubah dan mengelola bumi sebagaimana yang mereka inginkan seperti yang kita rasakan saat ini.
Pemanfaatan sumber daya alam hendaknya dilakukan dengan sebaik mungkin mengingat sumber alam yang ada terbatas adanya(perlu digaris bawah pandangan ini tidak selamanya benar mengingat  Allah swt sudah menyediakan kebutuhan manusia sebagaimana yang mereka butuhkan). Hal ini tergantung bagaimana manusianya dalam mengambil sikap atas pemakaian sumber daya alam ini, maka dari itulah Allah menciptakan agama yang akan menjadi pegangan mereka dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Dalam islam dijelaskan secara konprehensif bagaimana cara kita bersikap dalam pemanfaatan sumber daya alam. Mengkonsumsi barang kita tidak hanya dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani, bukan untuk kesenangan dunia saja akan tetapi bagaimana sikap mengkonsumsi barang tersebut membawa dampak baik bagi kehidupan kelak di akhirat. Bagaimana manusia bersifat seperti yang islam perintahkan? Maka islam mempunyai al-qur'an dan hadist yang akan jadi pedoman mereka dalam perbuatan disamping qiyas dan ijmak sebagai penyempurna.
Tertulis dalam al-quran bagaimana manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tercantum dalam surat al-maidah (87-88) "hai orang- orang yang beriman janganlah kamu mengharamkan apa-apa yang baik yang telah Allah halal kan bagimu, dan janganlah melampaui batas dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezeki kan kepadamu dan bertakwa lah kepada Allah yang telah kamu beriman kepadanya".Â
Pemahaman dalam ayat ini memberikan pengetahuan bagi kita hendaklah kita tidak posesif terhadap barang yang akan kita konsumsi, selagi tidak ada larangan dan tidak membawa dampak buruk bagi kita mak jelaslah barang tersebut sudah dibenarkan dalam islam. hendaklah kita tidak berlebihan dalam pemanfaatan barang, berbagilah terhadap tetanggamu apabila kita mendapatkan rezeki lebih  melalui Sedekah, zakat sebagai bekal kita menuju kebahagiaan karena kebahagiaan yang kita cari bukan kita bisa memiliki apa yang saja kita inginkan akan tetapi kebahagiaan yang sesungguhnya ialah bagaimana kita bisa meringankan beban orang lain dengan usaha kita.
Sifat alamiah yang dimiliki manusia (keserakahan) adalah salah satu hal yang paling berpengaruh yang membentengi kita untuk mencapai falah, kelangkaan terjadi akibat perbuatan manusia yang tak pernah merasa cukup dengan apa yang mereka miliki sehingga dengan cara apapun mereka lakukan untuk memenuhi kesenangan dunia saja tanpa menyadari akan ada suatu kehidupan yang dimana mereka akan menyesali akan perbuatan mereka sendiri.Â
Makanan yang halal, baik dan terjamin akan kebersihan-nya akan menjadi sia-sia jika kita menkonsumsinya secara berlebihan. Inilah salah satu mengapa dalam suatu kebijakan perekonomian dianggap gagal karena sumber daya yang ada tidak merata dan hanya bertumpuk pada pemilik modal yang terus mencekik kaum buruh untuk meraup keuntungan.