Mohon tunggu...
Sanad
Sanad Mohon Tunggu...

Penulis Cerita Pendek

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Melukis Kehilangan

25 Maret 2017   06:39 Diperbarui: 26 Maret 2017   00:00 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: https://1.bp.blogspot.com

"Tidak,  kau  harus  pergi,  pergi  jauh!"  

"Kenapa?  Apa  aku  ada  salah  gerak?"  

"Tidak!"  

"Kenapa  tidak?"  

"Tidak!"  

"Aku  masa  depanmu,  dan  kau  memintaku  pergi?  Jangan  bercanda!"

"Kau  harus  pergi!"  

"Kenapa?"  

"Hanya  dengan  kehilanganmu,  aku  bisa  mengenangmu  dengan  jelas"

~~~~

Apa  melukismu  itu  filosofis,  atau  kenangannya  saja  yang  membekas,  aku  tidak  ingin  mengingatmu  tapi  mereka  memaksaku  melukis  senyummu,  dan  kau  tau  karena  kaupun  benci  pada  kekejaman  seperti  itu.  Ia  masih  dengan  mata  terpejam,  kepalanya  menggeleng  dengan  bibir  tersungging  teriris  sebuah  senyum  dibibirnya,  kemudian  ia  membuka  mata  lalu  dipandanginya  kanfas  di  depannya,  dicarinya  bagian  yang  kurang  dari  setiap  sudut  yang  tertinggal,  meskipun  sama  sekali  tak  pernah  ia  menggaris  seraut  wajah  di  sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun