Mohon tunggu...
Abie Kurniawan
Abie Kurniawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti di Universitat de Barcelona

Ibnu battuta masa kini yang alhamdulillah telah hidup di 11 negara yang kini sedang tinggal di Barcelona, Spanyol. Seorang peneliti di bidang Cancer Nanomedicine dengan kekhususan drug delivery system, liposome dan nanooncology. Aktif di twitter @kurniachev. Menulis adalah sebagian hobi untuk meninggalkan jejak di dunia maya. A biochemist ♧ @KurniawanLab is my future lαb ♧

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kami Modalkan Perjuangan Hidupnya dengan Bahasa

10 Agustus 2019   00:06 Diperbarui: 10 Agustus 2019   03:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Future of jobs report, World Economic Forum

Jurusan bahasa Inggris pun ramai dibuka oleh pelbagai kampus, lulusannya sudah tersebar dimana-mana sehingga menjadikan bahasa Inggris menjadi kemampuan dasar dalam melamar pekerjaan dan tentunya sudah ramai pula orang menguasainya. Untuk itulah diperlukan suatu pembeda, sesuatu yang orang lain tidak punya. Bahasa asing selain bahasa Inggris menjadi jalan tengahnya. Seseorang dengan kemampuan bahasa Inggris belum tentu mengerti bahasa asing lain, sedangkan yang belajar bahasa asing tentunya akan mengerti bahasa Inggris.

Pejuang anti-apartheid Afrika Selatan, Nelson Rolihlahla Mandela pernah berujar: "Si hablas a un hombre en una lengua que entiende, el mensaje llega a su cabeza. Si le hablas en su lengua, le llega a su corazon." (Dalam bahasa Spanyol). Jika kamu berbicara kepada seseorang dalam bahasa yang ia mengerti, pembicaraanmu akan masuk ke dalam pikirannya. Jika kamu berbicara dengannya dalam bahasanya, pembicaraanmu akan masuk ke dalam hatinya.

Nasihat - nasihat dari kehidupan yang telah saya dapatkan, lantas kemudian saya ramu untuk dibagikan kepada sepupu saya sekarang yang sedang memulai mencari modal kehidupan. Setelah menamatkan jenjang SMA di Madrasah Aliyah, ketika menanyakan minat dan jurusan, setali tiga uang dia menjawab senang belajar bahasa. Dengan sedikit persuasi dan motivasi, saya memberanikan diri meminta dia untuk belajar bahasa Jerman.

Mengapa bahasa Jerman? Sebut satu kata saja apa yang terbersit di pikiran pembaca ketika mendengar kata Jerman? Teknologi, Peraih Nobel, Pendidikan dan lain sebagainya. Itulah beberapa hal yang saya bagikan untuk memotivasinya dalam belajar bahasa Jerman. Jaminan teknologi Jerman sudah tidak diragukan lagi, penutur bahasa Jerman adalah salah satu penutur terkuat di Uni Eropa, selain itu bahasa ini juga digunakan di Austria, Swiss, Luxembourg, Belgia dan lain sebagainya. Untuk itulah, sengaja saya tempatkan sepupu saya pada jurusan bahasa Jerman ini yang akan menjadi modal dia untuk "berperang di masa depan". Saya berkonsentrasi dengan bahasa Spanyol yang cukup sedikit penuturnya di Indonesia untuk merambah kerja sama dengan Amerika Latin.

Peribahasa: Belakang parang pun kalau di asah tajam juga

Tidak ada anak yang terlahir bodoh, pembedanya hanyalah apakah malas atau rajin, bahkan yang ber-IQ tinggi akan kalah dengan yang lebih rendah dari levelnya asalkan rajin menjadi sifat di kesehariannya. Tidak masalah, apakah ia berasal dari jurusan IPA, IPS, Bahasa atau Agama yang sama sekali tidak ada dasar kemampuan bahasa Jerman selagi ada kemauan dan usaha yang konsisten maka tentu kemampuan itu akan segera diraih. Tepat sekali peribahasa diatas yang menggambarkan tentang kesungguhan seseorang dalam menekuni satu bidang. Namun terdapat perbedaan antara belajar bahasa dengan sains. Belajar bahasa diperlukan sebuah latihan di lapangan dan komunitas, lain halnya dengan seseorang peneliti yang ruang kerjanya 10x10 meter berupa ruang laboratorium riset.

Persaingan yang semakin menggila

Era MEA ASEAN telah cukup menambah bumbu persaingan ke tingkat yang lebih tinggi. Semakin banyak keterampilan yang dimiliki semakin sedap seseorang untuk dinilai. Kepiawaian berbahasa asing menjadi salah satu bahan utama dunia komunikasi. Apalagi dengan adanya perizinan kerja antar negara yang mudah, moda transportasi yang banyak, dan lainnya membuat persaingan semakin menggila.

Kemampuan bahasa asing selain menjadi pembuka jalan ke dunia internasional, dia pun menjadi aset investasi masa depan. Tanpa bermaksud keren-kerenan doang seseorang yang memiliki kemampuan bahasa mempunyai kelebihan di bagian kognitif (seperti mudah beradaptasi dan ada rasa percaya diri yang lebih tinggi), lebih mendapatkan kesempatan besar untuk bekerja di perusahaan nasional bahkan internasional, mengembangkan budaya toleransi, open minded terhadap perubahan positif dan tentunya relasi yang mendunia.

Pilihan ke STBA YAPARI ABA

Setelah melakukan riset mandiri terhadap kampus-kampus yang menawarkan bahasa sebagai pokok program studinya, pilihan itu jatuh kepada Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) YAPARI-ABA Bandung. STBA ini mampu menjawab tantangan zaman dengan telah berdiri cukup lama sejak tahun 1963 hingga saat ini, sehingga kecakapannya dalam dunia pengajaran bahasa tidak diragukan lagi. Kampus yang terletak di jantung kota Bandung, memiliki lokasi strategis dengan segudang prestasi yang membanggakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun