Malam itu, hujan turun deras disertai kilat yang sesekali menyambar langit. Dina, seorang mahasiswi yang baru pindah ke kota untuk kuliah, memutuskan tinggal di sebuah rumah tua yang disewakan dengan harga murah. Rumah itu berada di pinggiran kota, jauh dari keramaian. Awalnya ia merasa beruntung, tapi sejak hari pertama, ada perasaan aneh yang tak bisa ia jelaskan.
Rumah tersebut tampak terawat dari luar, namun di dalam, suasana terasa lembab dan dingin. Setiap malam, Dina sering mendengar suara langkah kaki di lorong, padahal ia tinggal sendirian. Lampu kamar sering berkedip sendiri, dan ada bau harum bunga melati yang tiba-tiba muncul di tengah malam.
Suatu malam, sekitar pukul 2 pagi, Dina terbangun karena mendengar suara seseorang menangis dari ruang tamu. Dengan jantung berdebar, ia memberanikan diri keluar kamar. Ruang tamu terlihat kosong, tetapi suara tangisan itu semakin jelas. Saat ia menoleh ke arah cermin besar di ruang tamu, ia melihat sosok wanita berambut panjang mengenakan kebaya putih berdiri di belakangnya.
Seketika tubuhnya terasa kaku. Sosok itu perlahan mendekat, wajahnya pucat dengan mata merah menatap tajam ke arah Dina. Dina berlari kembali ke kamar dan mengunci pintu. Dari balik pintu, ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat, kemudian berhenti tepat di depan pintu kamarnya. Pintu bergetar seperti ada yang mencoba membukanya. Dina menutup telinga dan memejamkan mata hingga akhirnya ia tertidur karena kelelahan.
Keesokan paginya, Dina menceritakan pengalaman itu kepada tetangga. Tetangganya terdiam sejenak, lalu berkata,
"Rumah itu dulunya milik seorang wanita yang meninggal secara tragis di dalam rumah. Katanya, rohnya masih sering berkeliaran mencari seseorang."
Mendengar itu, Dina memutuskan untuk pindah secepat mungkin. Namun sebelum ia pergi, pada malam terakhir, ia mendengar bisikan lembut di telinganya,
"Terima kasih sudah menemaniku..."
Sejak saat itu, rumah tua tersebut kembali kosong, menunggu penghuni baru yang berani tinggal di dalamnya.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI