Bermula dari Sebuah Buku

Kami bertemu di Museum Trowulan, lalu ke Pendopo Agung, bergeser ke Candi Bajang Ratu, menyeberang ke punden Desa Jatisumber. Kawan saya memasang alat perekam di lengan kirinya, untuk merekam semua hasil survei dan penerawangannya. 

Meski banyak hal yang tak masuk dalam logika namun menjadi menarik manakala kita menganggapnya sebagai pelengkap isi buku Rencana Induk Arkeologi Bekas Kota Kerajaan Majapahit Trowulan yang disusun Pak Mundarjito.

Beberapa catatan dari hasil survei kawan saya yang indigo tersebut antara lain : letak gapura masuk di Pendopo Agung yang tidak match dengan gapura masuk di bagian dalam; candi Wringin Lawang tidak cocok untuk pentas musik jazz, Candi Brahu lebih tepat untuk musik (ini saat kami diskusi tentang rencana awal gitaris Dewa Budjana pentas musik di Trowulan, dua tahun silam), Candi Bajang Ratu cocok untuk peragaan busana dan pameran foto, Festival Bulan Purnama Majapahit yang diselenggarakan Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto sudah waktunya diadakan tidak hanya di Candi Wringin Lawang. Kawan saya, benar-benar menghindari Candi Kedaton yang dalam penerawangannya menyimpan energi besar yang menyedot energi di tubuhnya hingga lemas. 

Begitulah, hasil survei indigo kami diskusikan di rumah Nanang Moeni, pematung batu di Desa Jatisumber. Kawan saya menyimpulkan bahwa paket wisata eco tourism tidak sesuai untuk program pariwisata yang akan dibukanya di Trowulan. Menurutnya, paket wisata yang lebih cocok adalah paket wisata dua hari dimana wisatawan diajak ke rumah-rumah penduduk di sentra pengrajin patung logam dan batu. Wisatawan, boleh langsung praktek membuat patung dari batu dan logam. Treasure hunt, juga menjadi paket wisata yang siap digagasnya. Wisatawan diberi games berupa peta harta harun yang tersebar di berbagai situs di Trowulan.

Sepulang dari survei, saya membuka kembali buku yang disusun Pak Mundardjito. Sebuah buku hasil riset yang mendalam, sementara saya juga mengingat kawan saya yang melakukan survey dengan pendekatan indigo. 

Sebagai pembaca buku, saya bersyukur mendapatkan informasi dari dua arah tentang situs Majapahit di Trowulan. Satu tertulis, satu tak tertulis. Namun, hari-hari ini, saya mencatat masyarakat masih berpihak pada yang tertulis sebagai bagian penelusuran sejarah.Scripta manent verba polant, apa yang tertulis akan abadi sementara yang terucap akan hilang tertiup angin. 

Anda sendiri memilih yang manakah? *

*Dr. Henry Walton Jones, Jr., lebih dikenal sebagai Indiana Jones atau Indyadalah seorang petualang fiktif agen OSS, tentara, profesor arkeologi, dan protagonis utama dari seri Indiana Jones. Nama Indy diambil dari nama anjing peliharaannya.George Lucas membuat karakter ini sebagai penghormatan pada para pahlawan film aksi dari tahun 1930-an. Indiana Jones muncul pertama kali di film tahun 1981 yaituRaiders of the Lost Ark. Film ini diikuti oleh Indiana Jones and the Temple of Doomdi tahun 1984, Indiana Jones and the Last Crusade di tahun 1989, The Young Indiana Jones Chronicles dari tahun 1992 sampai dengan 1996 , dan Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull di tahun 2008. ( Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Indiana_Jones )

**Gerombolan Pemburu Batu, bermarkas di Yogyakarta.