Sekalipun Einstein berbicara tentang hal-hal yang spiritual, sang saintis ini tidak percaya bahwa manusia memiliki roh yang akan meninggalkan tubuh ketika manusia mati. Tulisnya,
“Aku tidak dapat membayangkan suatu Allah yang memberi pahala dan yang menghukum objek-objek ciptaannya, yang memiliki tujuan-tujuan yang disusun berdasarkan model dari kita sendiri, suatu Allah, pendek kata, yang hanya merupakan suatu cerminan kelemahan moral manusia. Aku juga tidak dapat percaya bahwa kita orang per orangan akan bertahan, meninggalkan tubuh kita, setelah kematian, kendatipun jiwa-jiwa yang ringkih memegang pikiran-pikiran semacam itu karena rasa takut atau karena egotisme yang memalukan” (Albert Einstein, obituary dalam New York Times, April 19, 1955)
# http://atheism.about.com/od/einsteingodreligion/tp/Einstein-on-a-Personal-God.htm