Mohon tunggu...
Kumil Laila
Kumil Laila Mohon Tunggu... -

Selalu berusaha dan bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Aktor Genius pada Anak?

26 April 2018   00:59 Diperbarui: 26 April 2018   01:18 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapakah aktor dalam kegeniusan anak?

Jawabannya adalah Orang Tua.

Orang tua adalah guru pertama yang sangat menentukan kesuksesan seorang anak. Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab suci dalam mengawal anak-anaknya menuju gerbang kehidupan yang penuh prestasi. Orang tua harus mendidik anak sejak usia dini, baik tentang dirinya, lingkungannya, maupun dunia luar. Selain itu, orang tua juga harus membentuk kepribadian, moralitas, dan integritas anak menuju masa depannya yabg cemerlang dan gemilang.

Kesuksesan dan kegagalan anak sangat tergantung kepada orang tuanya. Bahkan  sampai anak-anaknya belajar di bangku sekolah sekalipun, peran dari orang tua tja fidak tergantikan.

Dalamam keadaan apa pun, kondisi anak hadus diterima aoa adanya, dengan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan dan menjalankan amanat-nya dengan sebaik-baiknya. Sebab, anak adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan nantinya. Okeh karena itu, mendidik anak dalam setiap aspek menjadi sangat menentukan masa depannya.

Cara mendidik orang tuanya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwanya dalam menghadapi tantangan eksternal dalam dirinya yang sangat kompleks dan global.

Langkah pertama dalam mendidik anak adalah meyakini bahwa anaknya adalah anak genius, anak yang mempunyai banyak kelebihan uang tidak ada pada anak orang lain. Dengan demikian, orang tua tertantang untuk menggali dan menemukan kelebihan anaknya untuk dimunculkan dipermukaan dan dikembangkan secara maksimal menjadi potensi hebat di masa depan.

Anak-anak genius yang sukses, rata-rata tumbuh dari keluarga yang selalu mendukungnya meraih prestasi hidup dan cita-citasetinggi langit. Orang tua bahkan berani berkorban demi mendorong anaknya belajar setinggi-tingginya, menggaoai kesuksesan pribadi dan sosialnya dalam hidupnya.

Ki Hadjar Dewantara memiliki keyakinan bahwa pendidikan bagi bangsa Indonesia harus dilakukan melalui tiga lingkungan, yaitu keluarga sekolah, dan organisasi. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila anaknya menunjukkan peningkatan prestasi belajarnya, diikuti dengan perbaikan sikap, stabilitas sosioemosional, kedislipinan serta aspirasi anak untuk belajar sampai di Perguruan Tinggi, bahkan setelah bekerja dan menikah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun