Siswa tentu akan merasa semangat untuk belajar apabila ia mengetahui tujuan, memiliki minat terhadap apa yang dipelajari, dan mengenali cara terbaiknya dalam belajar. Karena itu beberapa hal berikut bisa dilakukan. Pertama, guru perlu menelusuri minat dan bakat siswa. Selanjutnya pembelajaran harus dikemas dengan strategi yang lebih menarik sesuai minat siswa. Dalam setiap tugas yang diberikan harus disertai juga dengan motivasi berupa pemberian tips-tips belajar yang baik dan atau membagikan video inspiratif yang dapat merangsang semangat belajar siswa.
Kedua, keluarga harus memberikan dukungan kepada anak dengan memenuhi kebutuhan mereka terkait pembelajaran. Dalam pembelajaran jarak jauh orang tua mau tidak mau harus menjalankan peran guru. Saat belajar dari rumah, orang tua adalah "the real teacher" bagi anaknya. Peran itu bisa dilakukan dengan mendampingi anak-anak dalam belajar dan menyiapkan tempat belajar yang aman.
Selain itu, komunikasi antara sekolah dan keluarga perlu dibangun secara intensif agar kendala yang dihadapi yang bisa melunturkan motivasi belajar siswa segera dicarikan solusi bersama. Bila kondisi ekternal yang mewadahi belajar siswa belajar tanpa kendala tercipta, niscaya motivasi belajar siswa di era pandemic Covid-19 ini tetap terus terawat.
Di atas semua itu, perlu dibangun pemahaman dalam diri siswa bahwa dalam pembelajaran jarak jauh kendali pembelajaran ada di tangan mereka. Pembelajaran di era pandemic Covid-19 ini nuansanya berbeda dengan era sebelumnya. Dalam kondisi ini siswa harus lebih proaktif dalam mencari dan mengakses sumber belajar.
Untuk itu siswa perlu membuat agenda belajar sendiri. Agenda belajar berisi jadwal belajar dan juga target yang harus dicapai. Tentukan mata pelajaran dan materi apa saja yang harus dipelajari setiap hari. Dalam pembelajaran jarak jauh ini siswa bisa lebih "bebas belajar" dalam artian menentukan prioritas pelajaran dan materi yang dipelajari sesuai bakat dan minat.
Setelah membuat agenda belajar, lakukan evaluasi secara mandiri. Selain evaluasi oleh Bapa Ibu guru, siswa juga perlu melakukan evaluasi secara mandiri atas hasil belajarnya. Dari target yang ditetapkan, mana yang sudah dicapai dan belum dicapai. Dengan evaluasi mandiri, siswa bisa mengetahui kendala yang dihadapi dalam pencapaian target yang ditetapkan. Dengan demikian, PJJ di masa pandemic Covid-19 ini dapat menciptakan siswa sebagai pebelajar mandiri karena motivasi belajar terus terawat dalam diri mereka.