Mohon tunggu...
Soerya 009
Soerya 009 Mohon Tunggu... Insinyur - Hanya mencoba membuat tulisan tulisan berimbang buat semua

kulibangunan yang lagi belajar menulis sharing pengalaman dan ilmu siapa tahu bermanfaat buat orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Iklan PLN yang Membingungkan

28 April 2011   08:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13039741552003732801

[caption id="attachment_105711" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS/Serambi Indonesia-Budi Fatria)"][/caption] Saat melihat 2 iklan ini saya sebagai orang yang sedikit mengerti tentang listrik dibuat bingung oleh 2 buah iklan dari PLN yang menurut saya sangat membingungkan dan sedikit provokatif dan juga berlawanan satu sama lain, sehingga sebagai konsumen yang paling dirugikan. Iklan yang nomor satu adalah iklan yang baik dan mengajarkan kita berperilaku hemat dalam memakai listrik sehingga mendukung program dari PLN yang sedang krisis daya, dan juga mengajarkan konsumen agar lebih bijak menggunakan listrik terutama bagi pengguna dengan pendapatan yang rendah. Namun pada gambar yang kedua dengan daya yang lebih besar maka kita akan semakin bingung mengapa disaat PLN sedang dilanda krisis daya, namun mereka mengajak seluruh konsumennya berlomba - lomba untuk menaikkan dayanya kalau mumpung gratis katanya. Sebagai pengetahuan dalam pembayaran listrik perlu diketahui bersama bagi konsumen semakin besar daya yang kita pesan oleh PLN, akan semakin besar juga biaya yang kita keluarkan sebagai contoh pemakaian 450 W dengan 900 W dengan jumlah pemakain kwh yang sama perbulan pasti perhitungan untuk yang 900 Watt akan lebih besar daripada yang 450 W data tersebut saya dapatkan dari website PLN sendirilihat biaya blok I untuk daya 450 w dan 900 w sudah berbeda bukan harga tarifnya, apalagi yang 1300 W.

Jadi apabila kita rasa cukup untuk daya tersebut janganlah menambah daya pada PLN agar kita tidak akan bertambah berat walaupun daya yang kita pakai satu bulannya sama, pemakaian yang bijak adalah saat kita ingin menyalakan sesuatu yang besar maka kita harus mematikan yang tidak perlu dan juga yang paling penting adalah mulai sekarang gunakan semua alat elektronik yang hemat energi dan itu ternyata berpengaruh sekali didalam rumah saya, walaupun tidak usah menggantinya semuanya bertahap satu persatu apabila ada sisa bugdet rumah tangga, dan memang terbukti dengan sendirinya apabila kita memakai alat alat yang hemat energi maka daya yang kita butuhkan juga semakin sedikit.

Yang amat disayangkan oleh saya adalah PLN sebagai listrik negara tidak mengedukasikan hal tersebut kepada para konsumen malah mereka menyarankan dan mengiklankannya dijalan jalan bahwa segeralah menaikan daya mumpung gratis alangkah menyesatkan iklan ini terhadap masyarakat ataupun PLN itu sendiri.

Bayangkan apabila iklan tersebut benar benar terealisasi dengan banyaknya pendaftar untuk menaikkan daya maka PLN akan semakin mempunyai tanggung jawab pengadaan daya pada konsumen yang harus semakin besar , dan dari segi konsumen maka konsumen makin tidak disadarkan untuk penggunaan alat alat yang hemat energi, mengapa harus hemat energi lah wong daya dirumah buuuuesaaaarr hahahahahahahha.

Mohon Maaf apabila opini saya ini dianggap provokasi yang menjelekkan PLN namun sebagai konsumen saya hanya mohon penerangan oleh PLN sebagai penyedia jasa bagaimanakah sebaiknya kita menjadi konsumen yang baik didalam pengehamatan energi bukan membuat kita kebingungan disatu pihak kita harus berhemat dilain pihak ditawarkan untuk menaikkan daya dengan iming iming gratis.

MULAI DARI SEKARANG KITA HARUS HEMAT UNTUK ANAK CUCU KITA Dan apabila ada yang dapat menjelaskan lebih baik opini saya ini akan menjadi pemberitahuan yang lebih baik bagi konsumen PLN yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun