Mohon tunggu...
Ida Abdahus
Ida Abdahus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Desa Dulu dan Sekarang

14 Maret 2018   09:01 Diperbarui: 14 Maret 2018   09:43 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di desa tempat saya tinggal lebih tepatnya desa serut, panti. Antara kondisi yang dulu dan sekarang telah banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut terjadi sesuai dengan sifat manusia yang selalu ingin berubah. Selain itu, perubahan tersebut terjadi karena adanya pengaruh teknologi, dan berkembangnya pengetahuan masyarakat.

Berbagai perubahan yang terjadi di desa saya yaitu seperti halnya, dulu di desa saya tidak ada yang namanya caf, tetapi sekarang telah banyak caf-caf yang berdiri dipinggir jalan. Jika dulu orang ingin membeli peralatan rumah tangga, peralatan sekolah, dan kebutuhan lainnya mereka masih harus jauh-jauh ke kota untuk mendapatkannya. Tetapi berbeda dengan sekarang mereka sudah lebih mudah mendapatkannya tanpa harus keluar ke kota, karena di desapun telah banyak toko-toko besar yang menyediakan kebutuhan tersebut.

Diantara perubahan yang lain yaitu, dulu untuk membajak sawah para petani harus menggunakan sapi untu membajaknya, tetapi sekarang zaman sudah semakin maju para petani sudah dapat menggunakan traktor untuk membajak sawahnya. Dan dulu masih sedikit orang memiliki handpone tetapi sekarang hampir tiap orang bahkan anak kecilpun sudah memiliki handpone senidiri. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh teknologi.

Dulu di desa saya banyak orang menaruh sesajen-sesajen di per-empatan jalan taupun di pertigaan jalan dengan alasan untuk meminta perlindungan dan keselamatan. Tetapi sekarang dengan semakin berkembangnya pengetahuan manusia mereka sudah mulai tahu bahwa sesunggunya hanya Allah-lah tempat meminta perlidungan. 

Seperti itulah perubahan-perubahan yang ada didesa saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun