Mohon tunggu...
KSM T Kelompok 77
KSM T Kelompok 77 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik kelompok 77

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KSM-T Kelompok 77 Unisma Malang Membuat Inovasi dan Memproduksi Abon Ikan Mujair untuk Memanfaatkan Potensi di Desa Senggreng

29 Agustus 2022   16:05 Diperbarui: 29 Agustus 2022   18:39 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Inovasi Abon Tilapia Khas Senggreng. Dokpri

Desa Senggreng yang berlokasi di Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur merupakan desa terpilih sebagai penempatan kegiatan KSM Tematik dari Kampus Universitas Islam Malang. 

Desa Senggreng sendiri pada awalnya adalah suatu hutan belantara yang dinamai oleh Ki Malangjoyo dan Ki Kromodikoro dengan sebutan Waringinrejo/Ringinrejo, karena didalam kawasan tersebut terdapat sebuah pohon beringin yang besar dan dikelilingi oleh pohon beringin kecil-kecil.

Dan suatu ketika di daerah tersebut terdapat angin puyuh yang mengakibatkan banyak pohon yang tumbang dan patah. Setelah terjadinya angin puyuh tersebut terjadi hal aneh yang membuat warga sekitar ketakutan dan khawatir karena adanya suara "gembrenggeng" diatas pohon elo. 

Peristiwa tersebut mencuri banyak perhatian warga karena dimana disaat terjadi angin maka terdengar suara gembrenggeng tersebut. Karena masalah itu mengakibatkan petinggi jogoregoso dan pamongnya menyelidiki asal suara tersebut.

Sampai akhirnya diketahui suara tersebut berasal dari batu yang berbentuk genthong yang berada di pohon elo. Sejak saat itu kawasan tersebut dikenal sebagai wit elo Senggreng dan lama kelamaan disebut sebagai Desa Senggreng.Pada Desa Senggreng tersebut terdapat waduk buatan peninggalan penjajahan Belanda yang masih tersisa di kawasan Malang Selatan.


Waduk tersebut sekarang menjadi salah satu sumber mata pencarian masyarakat Senggreng untuk melangsungkan kehidupan perekonomiannya menjadi petani tambak, di waduk tersebut juga terdapat 2 macam ikan yaitu ikan mujair dan ikan bandeng air tawar. Karena melimpahnya ikan yang ada di waduk tersebut banyak masyarakat yang membuat tambak ikan mujair dan bandeng.

Maka dari itu mahasiswa KSM 77 Unisma Malang berinisiatif untuk membuat abon dari ikan mujair, dimana harapan dari pembuatan abon tersebut bisa membuat masyarakat mengelola ikan tersebut untuk harga yang lebih tinggi lagi serta bisa menjadi icon baru bagi desa serenggeng. 

Menurut pendapat Kepala Desa Senggreng "Bahwa idenya sangat menarik,kemudian di kembangkan lagi supaya bisa di lanjutkan menjadi UMKM di Desa Senggreng" Tutur kata Rendyta Witrayani, S.E., M.M.

Dalam hal ini yang terlibat adalah pertama, pihak petani tambak untuk mamanfaatkan hasil tambak ikan mujair di Desa Senggreng atau mempermudahkan dalam hal pemasaran ikan selain ke distributor.Kedua adalah Ibu rumah tangga supaya bisa memiliki tambahan keuangan melalui UMKM Abon Mujair, dalam hal ini juga bisa menambah pekerjaan bagi Ibu Rumah Tangga.

Ketiga peran mahasiswa KSM-77 Unisma Malang sangat kompleks karena ide dan tenaga kerja dalam proses pembuatan abon mujair ini berasal dari mahasiswa UNISMA Malang.

Alasan kami mengambil ide produksi Abon Mujair karena potensi Ikan Mujair di Desa Senggreng cukup banyak di budidayakan dari pada ikan air tawar jenis lain.Hal ini juga sudah terlihat bahwa kenyataanya di waduk mayoritas petani tambak Ikan Mujair.Selain itu kandungan yang ada di dalam ikan mujair juga sangat bermanfaat bagi tubuh misalnya dapat meningkatkan imunitas daya tahan tubuh, menyehatkan kulit, menyehatkan jantung dan membantu pembentukan tulang dan gigi.

Selain itu dalam proses pembuatan Abon Ikan Mujair sangat mudah untuk di lakukan oleh masyarakat guna untuk memanfaatakan potensi Ikan Mujair di Desa Senggreng

Penjualan abon mujair bisa di pasarkan secara offline dan online menggunakan media social berbasis market pleace. Untuk penjualan offline bisa dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan toko -- toko sekitar untuk menjual produk abon mujar dengan sitem keuntungan bagi hasil.

Pembuatan ini terjadi dengan langkah awal menyiapkan ikan mujair yang segar kemudian di cuci dan diberishkan, setelah ikan bersih ikan direndam dengan perasan jeruk, nipis, garam, dan jahe kemudian direndam selama 10 menit agar bau amis hilang. 

Setelah ikan mujair di rendam kemudian ikan  di kukus sampai matang dan dipisahkan daging dan tulangnya lalu daging ikan dihaluskan menggunakan garpu agar saat di haluskan daging ikan tidak kehilangan seratnya. 

Kemudian bahan - bahan seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas gula merah, dan jahe dihaluskan lalu serai di geprek dan daun bawang di potong berukuran kecil -- kecil kemudian minyak disiapkan dan di panaskan di tempat penggorengan. 

Serai yang sudah di geprek dan bumbu yang sudah dihaluskan dimasukan kedalam penggorengan lalu di tumis sampai harum dan matang, daging mujair yang telah dilhaluskan lalu daging mujair yang sudah dihaluskan dimasukan kedalam penggorengan. 

Untuk mencegah ikan terklalu matang atau gosong api dibuat sedang cenderung kecil,sambil terus diaduk sampai warna menjadi kecoklatan. Setelah matang abon ditiriskan dan di diamkan sampai dingin lalu diperas minyaknya menggunakan alat penyaring minyak agar abon lebih tahan lama dan abon siap di kemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun