Mohon tunggu...
Eka Saputri Ramadani
Eka Saputri Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

overthinking is my worst enemy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Kolaboratif: UMKM Tahu "AL-JALIIL" yang Legendaris

13 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 2 September 2022   16:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 166 dengan Pak Holik (pemilik pabrik tahu "Al-Jaliil")/Dokumentasi pribadi

Kamis (28/07/2022), mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 166 melakukan observasi UMKM yang ada di sekitaran Dusun Kopang Krajan, Desa Darsono, Kecamatan Arjasa. Salah satu UMKM yang sangat terkenal di dusun tersebut adalah pabrik tahu “Al-Jaliil” milik Pak Holik. Usaha pabrik tahu ini sudah berdiri sejak tahun 2013 dan menjadi satu-satunya pabrik tahu yang ada di Dusun Kopang Krajan.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pembuatan tahu sudah menggunakan alat penggiling kedelai yang lebih canggih. Proses pembuatan tahu dimulai dengan pemilihan biji kedelai yang dibeli dari pasar. Kedelai yang digunakan adalah kedelai impor, sebab kedelai impor lebih bersih daripada kedelai lokal.

“Di sini itu menggunakan kedelai impor yang dibeli di pasar. Alasan membeli kedelai impor karena kalau kedelai lokal masih banyak tanahnya. Kadang itu 1 kwintal kedelai ada sekitar 3 sampai 4 kilo tanahnya.” ujar Pak Holik, Kamis (28/07/2022).

Proses produksi tahu
Proses produksi tahu "Al-Jaliil"/Dokumentasi pribadi

 Setiap harinya pabrik tahu “Al-Jaliil” memproduksi kurang lebih 6 kwintal, sekitar 360-400 papan yang dijual dengan harga Rp 21.500 – Rp 22.500/papannya. Hasil produksi ini kemudian dipasarkan di Pasar Tanjung dan sekitarnya. Omset bersih perbulan dari produksi tahu, Pak Holik mendapat keuntungan kurang lebih 20 juta.

“Omset bersih dari penjualan tahu ini perbulannya ya kurang lebih 20 juta, karena ampas tahunya itu bias dijual dan omsetnya 16 juta sendiri. Ampas tahu itu dikirim ke Rembangan untuk pakan ternak di sana.” tambahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun