Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Barcelona, Kota Tak Pernah Sepi Turis

7 November 2016   14:48 Diperbarui: 7 November 2016   19:46 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arc Triomf Barcelona (dok pribadi)

Barcelona, ibukota Katalan di Timur Laut Spanyol, adalah kota metropolitan padat penduduk, bahkan menurut Wikipedia memiliki kepadatan penduduk melebihi Jakarta, hampir 16 ribu orang per km2. Barcelona juga merupakan kota kedua dengan kepadatan penduduk tertinggi di Eropa setelah Paris. Ditambah turis yang hampir 8 juta per tahun datang ke Barcelona, maka kesan ramai pasti langsung hinggap ketika memasuki Barcelona dari Girona. Apalagi akhir Oktober - awal bulan November, yang di Jerman saat kami berangkat subuh suhu masih 1°C, tapi di Barcelona suhu masih cukup hangat 26°C. Barcelona bisa menjadi tempat pelarian dari dinginnya Jerman. Turis-turis terlihat masih mengenakan baju musim panas, nasib jaket tebal kami pun akhirnya berakhir di koper.

Kabar baik dari Barcelona bagi saya adalah tidak adanya kemacetan kota, walaupun padat penduduk dan banyak turis. Setelah beberapa hari di Barcelona, ternyata disebabkan karena Metro, trem, bus kota murah dan sering kemunculannya. Lalu perumahan penduduk vertikal tidak memanjang ke mana-mana, jalan-jalan banyak yang satu arah, trotoar lebar-lebar enak untuk pejalan kaki, sepeda kota tersedia di hampir setiap pojok kota dengan biaya langganan murah per tahun (22 Euro) untuk penduduknya dan parkir mobil minta ampun mahalnya. 

Barcelona memang mungkin tidak seelegan Paris, tapi Barcelona memiliki banyak daya tarik lain terutama karya-karya arsitek eksentrik beraliran modern Antoni Gaudi, suhu hangat banyak matahari dan tentu saja Laut Tengah, sehingga bagi saya kotanya terasa lebih menarik dan mengasyikkan. Apalagi di bulan November ini, dengan terbang kurang dari 2 jam dari Jerman saja, kami bisa istirahat sebentar dari dingin dan cuaca mendung Jerman. Selain itu, orang Barcelona lebih ramah dan banyak senyum dari orang Paris, membuat betah.

Pedagang asongan di pantai Barcelonetta (dok pribadi)
Pedagang asongan di pantai Barcelonetta (dok pribadi)
Bila sampai di pantai-pantainya, terutama di Barcelonetta, akan menyolok pemandangan penuh turis dan banyak pedagang asongan. Para pedagang asongan ini bila tidak orang Afrika maka orang India, walaupun turis yang membeli barang dari pedagang asongan diancam denda 50 Euro, tapi tetap saja saya lihat selalu ada turis yangmembeli barang dari pedagang asongan ini. Saya pikir sih, para penegak hukum berusaha menutup mata dengan kondisi ini.

Sejarah Singkat

Barcelona adalah ibukota Katalan. Katalan adalah satu dari 17 daerah otonomi Spanyol, dan memiliki bahasa sendiri, bahasa Katalani. Dari sejarahnya menurut beberapa sejarawan, Katalan mulai terbentuk di akhir abad ke-9 saat beberapa kebangsawanan digabungkan jadi satu dengan pusat pemerintahannya di Barcelona. Kebanggaan masyarakat Katalan akan sejarahnya ini terlihat dari plang-plang, informasi dan keterangan-keterangan terpampang tidak hanya dalam bahasa Spanyol tapi juga Katalani.

Tarian khas Katalani Sardane di depan Katedral (dok pribadi)
Tarian khas Katalani Sardane di depan Katedral (dok pribadi)
Barcelona memang bukan Tarragona, kota tetangga Barcelona, yang pada zaman Romawi menjadi pusat pemerintahan di belahan Selatan Eropa, sehingga di Barcelona hanya sedikit saja sisa Romawi bisa ditemukan. Bila jalan ke daerah kota tuanya (Barri Gotic) di dekat Katedral akan terlihat benteng sisa peninggalan Romawi.

O ya ... bila ingin melihat tarian khas Katalani, Sardane, datanglah ke depan Katedral ini setiap hari Sabtu jam 18.30 dan Minggu jam 12 siang, ada live music yang mengiringi tarian massal khas Sardane ini. Kami juga di Barri Gotic ini cukup beruntung berhasil melihat tarian Flamenco terbuka, yang luarbiasa membutuhkan latihan lama dan kemampuan tari tinggi. 

Katalani mengalami naik turun kejayaan perekonomian, kejayaan Barcelona baru tercatat di bawah pemerintahan Raja Jaume I tahun 1200-an. Sekarang, Katalan kondisi perekenomiannya lebih baik dari Spanyol lain pada umumnya dengan angka pengangguran lebih rendah, tidak heran karena itu gaung untuk memisahkan diri dari Spanyol selalu lagi muncul.

Budaya

Peletakan batu pertama La Sagrada tahun 1882 (dok pribadi)
Peletakan batu pertama La Sagrada tahun 1882 (dok pribadi)
Awal abad ke-20 lahir di daerah Katalan ini aliran Modernisme, yang dimotori oleh Antoni Gaudi, seorang asli Katalani kelahiran Reus, kota tak jauh dari Barcelona. Saat kuliah di Barcelona, Antoni Gaudi tidak terlalu menyolok, bahkan Profesornya pun meragukan kemampuan Gaudi, tidak berbakat atau tersembunyi kepiawaiannya. Keraguan sang profesor ternyata dibuktikan kemudian dari karya-karyanya yang luarbiasa. Saat usia 31 tahun ia membantu arsitek terkenal membangun La Sagrada Familia, karena kepiawaiannya ia malah akhirnya memimpin pembangunan dan merubah konsep awal dengan ide-ide naturalisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun