6. Pembangunan-pembangunan rumah dan gedung yang tidak mengindahkan KDB Koefisien Dasar Bangunan, air limpasan hujannya hanya akan memperberat beban kota. Mudahnya membangun di daerah-daerah hijau ditambah kurangnya ruang terbuka hijau di Jakarta, maka semakin sulitlah air hujan yang turun atau meluap dari sungai untuk cepat meresap kembali.
Pemda DKI Jakarta telah membuat Pergub Nomor 38 tahun 2012 tentang bangunan gedung hijau dan akan mulai efektif berlaku di Ibu Kota terhitung mulai 23 April 2013. Sayangnya syarat bangunan hijau untuk mendapatkan IMB baru untuk gedung-gedung tertentu, belum untuk semua gedung dan perumaha, saya cukup optimis bila persyaratan ini diperluas dan diperketat maka kelangkaan air bersih dan sekaligus pengendalian banjir dapat dikurangi.
7. Kompleksitas tata kota Jakarta sangat erat hubungannya dengan kekumuhan, kemiskinan, urbanisasi. Masalah sosial dan budaya yang demikian kompleks membuat usaha-usaha menjadi kontra produktif, seperti contoh perluasan Kanal Banjir Barat yang terpaksa dihentikan karena kesulitan pembebasan tanah, demikian juga sulitnya relokasi penduduk bantaran sungai Ciliwung.
8. Selain itu, yang membuat saya ragu adalah muncul pula 2 kontroversi Kanal Banjir Barat dan Timur ini, karena pembangunan didasarkan kondisi tahun 1918, di mana van Breen memperhitungkan pertumbuhan kota ke Timur. Padahal pada prakteknya pertumbuhan kota ke Selatan. Dan perhitungan ancaman banjir yang ada tidak disertai dengan perhitungan curah hujan rencana sebagai data pijakan mengenai kemungkinan frekuensi dan persentase banjir dalam kurun tertentu yang akuntabel, dengan demikian klaim-klaim pengurangan banjir itu dengan sendirinya menjadi bias.
Wallahu a'lam ... semoga saja Jakarta suatu saat bebas banjir. (ACJP)
[caption id="attachment_227519" align="aligncenter" width="604" caption="Jembatan di atas Ciliwung yang masih hijau kurang lebih tahun 1885 (dok. http://commons.wikimedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Hoofdweg_in_Meester_Cornelis_Batavia_TMnr_60025939.jpg)"]


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI