Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Tak Bertepi

31 Maret 2020   02:33 Diperbarui: 31 Maret 2020   02:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menukik jalan sunyi penuh sepi

Tiada bunyi merajut tepi

Aku sendiri dalam keheningan tanpa suara bisik sanubari

Berjuta elok indah yang perna kupandang

Saat ini semuanya seperti hengkang

Entah waktu yang seperti merentang
Ataukah aku yang telah di tendang

Arggghhhhhh.......

Sendiri lagi dalam bulir keramaian
Padahal waktu perna berpesan
Jangan perna abaikan naluri pada  kesan
Agar kau tak mudah terabaikan dikala tertelan
Ini menjadi pilihan perjalanan masa depan
Agar tak serakah dalam memilah teman
Alurmu sudah menjadi lencana patokan
Namun nalarmu telah membunuh  tanpa pamitan


Pergi perna menjadi pilihan utama nadi
Namun jalurmu selalu tak tertapaki
Derap langkah kakipun seakan terhenti
Ditengah bising sepi yang selalu menghantui


Bolehkah aku dikehendaki meminta waktu
Biar anganku tidak sebatas jadi harapan palsu
Dikala waktu menjadi tumpuan kuatku
Hinggah selalu menjadi utama untuk langkah maju


Kapankah akan indah pada waktunya
Jika sendiri selalu menjadi pelampiasan tertada
Mungkin nanti akan ada masanya
Bersama jejak yang selalu tak bertepi menanti elok akan kisahnya
Ya kita akan menanti penantian sendu diri pada kisahnya

Kupang 30.03.2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun