Langit begitu ceria ditemani terik matahari, terlihat gadis tinggi dengan wajah imut, bernama Ariani.
Dia merencanakan beberapa hari sebelumnya, berbelanja kebutuhan kost.
Motornya dilajukan ke supermarket, dekat pasar besar dikotanya. Ariani memarkir motor tak di tempat biasa karena malas putar balik.
Sesaat matanya menatap, ada seorang nenek renta berjualan depan toko yang tutup. Dia merasa iba, namun pikiran itu teralihkan agar segera belanja dan pulang.
Dia menyusuri jalanan, melewati toko-toko yang sepi pembeli. Sampai di sebuah gedung, dia terus berjalan sambil melihat para penjual di kiri dan kanan namun tak menghentikan langkahnya. Hingga Ariani menemukan eskalator menuju supermarket, tak membuang waktu, segera dititipkan jaket serta tas.
Kemudian diambilnya keranjang belanjaan. Ariani menuju ke arah perlengkapan kebersihan rumah seperti sabun, pembersih lantai dan kawan-kawannya. Di buka catatan belanjaan, lalu diambil barang yang dicarinya, kemudian menuju ke tempat lain, yaitu bahan makanan.
Setelah semua usai, rak tempat coklat cukup menggoda untuk mengambil coklat kesukaannya. Dalam hati menginginkan namun kalau membeli, akan menambahi pengeluaran bulan ini.
Maklum sebagai anak kost, harus pandai menata keuangan dan memprioritaskan yang penting, agar tidak mengencangkan ikat pinggang di akhir bulan.
Kemudian teringatlah, ketika itu membeli coklat dan sampai di kost udah leleh karena mungkin kena suhu panas waktu perjalanan. Ditaruh kembali coklat itu, lalu dia bergegas menuju kasir.
