Tantangan Pasar Tenaga Kerja
Di sisi tenaga kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) memang meningkat, namun masih banyak pekerja berada di sektor informal dengan pendapatan yang tidak menentu. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi sering tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan. Tingkat pengangguran terbuka memang menurun, tetapi underemployment (setengah menganggur) masih tinggi.
Kebijakan ekonomi makro harus mampu menjawab tantangan ini. Artinya, tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memastikan pekerjaan yang ada memiliki kualitas dan produktivitas yang baik.
Opini: Arah Kebijakan ke Depan
Menurut saya, ada beberapa hal penting yang harus menjadi fokus kebijakan ekonomi makro Indonesia di tahun 2025:
1. Ketahanan Pangan dan Energi
Indonesia harus serius mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan energi. Diversifikasi produksi pangan dan percepatan energi terbarukan bisa menjadi solusi agar tidak terus bergantung pada fluktuasi global.
2. Penguatan UMKM dan Digitalisasi
UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap mayoritas tenaga kerja. Dukungan teknologi digital, akses permodalan, dan pasar yang lebih luas akan membuat UMKM menjadi motor pertumbuhan yang berkelanjutan.
3. Stabilitas Moneter yang Adaptif
Bank Indonesia perlu menyeimbangkan kebijakan suku bunga agar Rupiah tetap stabil tanpa mematikan investasi. Koordinasi erat dengan kebijakan fiskal pemerintah menjadi kunci agar kebijakan moneter tidak berjalan sendiri-sendiri.