Mohon tunggu...
Krisna Murti
Krisna Murti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rajin Menabung

Bismillah kaya raya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stres dan Depresi Itu Berbeda, Benarkah?

17 Oktober 2021   20:43 Diperbarui: 17 Oktober 2021   21:08 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang memiliki kapasitas dan toleransi yang berbeda dalam menghadapi stres.Kita perlu lebih peka dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki respon terhadap stresor yang berbeda.Kita juga perlu mengenali sumber stres dan reaksi pikiran,perasaan,tubuh dan perilaku kita.Dengan mengenali stres, sedikit banyak kita akan siap untuk mengenali gangguan mental yang lebih berat atau yang biasa disebut dengan depresi.

Apa itu depresi?

Secara sederhana depresi adalah kekacauan terkait aspek bio-psiko-sosial.Secara biologis depresi terkait dengan landasan gen,struktur otak,dan senyawa kimia yang ada di dalam tubuh.Aspek psikologis disebut karena depresi didasari oleh suasana hati negatif yang berkepanjangan.Sementara pada aspek sosial depresi terkait dengan hubungan seorang individu dengan orang-orang disekitarnya.Selain itu depresi juga bisa dilihat dari aspek spiritual yakni pemaknaan dan tujuan hidup yang selaras ataupun tidak selaras dengan agama.

Istilah depresi merupakan perdebatan yang cukup rumit diantara para akademisi.Dalam panduan klasifikasi resmi gangguan kesehatan mental, depresi klinis disebut sebagai Major Depression Disorder atau gangguan depresi mayor.Perdebatan ini juga terkait dengan aspek bahasa, dimana dalam bahasa Inggris terdapat beberapa istilah yang menunjukkan gangguan fungsi manusia seperti disesae(penyakit), illnes(penyakit), sickness(keadaan sakit),dan disorder(gangguan). Sementara dalam bahasa Indonesia hanya ada kata sakit dan penyakit.Kata gangguan cenderung jarang digunakan dan didengar, kecuali oleh orang yang berkecimpung di bidang kesehatan dan kesehatan mental.

Gangguan Depresi Mayor

Istilah Gangguan Depresi Mayor digunakan karena depresi adalah kumpulan gejala-gejala seperti sedih berkepanjangan,kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari,tidak bisa merasakan bahagia,merasa tidak berharga,insomnia dan yang paling kompleks adalah pikiran untuk bunuh diri.Kumpulan gejala ini dianggap tidak nyata dan tidak dapat diamati oleh tubuh.Oleh sebab itu istilah gangguan “disorder” digunakan untuk menjelaskan depresi dibandingkan penyakit (disesae/illness).

Seseorang dapat mengalami depresi karena hal-hal yang sangat sederhana ,namun permasalahannya bukanlah seberapa sederhana pemicu depresi tersebut.Depresi sendiri adalah suatu keadaan dimana kita tidak bisa mengendalikan pikiran dan perasaan yang kemudian akan berdampak kepada penurunan kondisi emosi,fisik,dan pikiran akibat kesedihan yang berkepanjangan.Kondisi ini akan menetap minimal selama dua minggu berturut-turut.

Gejala Depresi 

Ada beberapa cara mudah untuk melihat gejala depresi dengan membaginya dalam beberapa kategori. Pada tabel berikut dapat membantu dalam mengamati gejala depresi yang dibagi dalam beberapa kategori :

A. PERASAAN

  • Tidak mampu merasakan perasaan senang,memiliki suasana hati yang sedih,mudah marah dan mengalami kecemasan.

B. MOTIVASI

  • Kehilangan minat atas aktivitas sehari-hari dan hobi,merasa tidak ada harapan,serta adanya pikiran tentang kematian dan tendensi untuk bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun