Tapi memang, kembali kepada alasan seseorang bekerja. Tantangan utamanya adalah menyelesaikan tugas yang diberikan. Selebihnya bersifat dukungan untuk menyelesaikan tantangan itu.Â
Membangun Mindset
Pengalaman menghadapi atasan yang jarang mendukung memang tidak mudah. Orang merasa sedih dan tertekan. Kalau bisa bertahan, itu menjadi seperti latihan mental dan memiliki karakter lebih tahan banting serta tidak mudah menyerah.
Atasan biasanya memiliki caranya sendiri dalam menilai dan memberi perhatian kepada bawahan. Sikap atasan yang acuh atau tidak mendukung sering kali  datang dari ketidakpuasan, kurangnya pemahaman tugas dari bawahan itu sendiri. Â
Menunjukkan prestasi tanpa harus terus-menerus mencari perhatian menjadi cara untuk menunjukkan hasil kerja yang nyata.Â
Pengalaman seperti itu perlu juga menjadi bahan refleksi tentang rasa empati. Perlu juga untuk melihat dari sudut pandang atasan tanpa harus mengorbankan harga diri. Kan, bisa saja atasan juga menghadapi tekanan tersendiri sehingga tidak memberi perhatian pada bawahan.Â
Terlalu berharap pada pengakuan dari pimpinan, akan membuang energi yang besar. Fokuslah pada kualitas kerja dan hubungan interpersonal. Ada baiknya juga belajar memisahkan antara emosi dengan pekerjaan agar suasana kerja tetap profesional.
Keuntungannya adalah seseorang akan menjadi lebih mandiri dan kreatif dalam mencari solusi. Bawahan tidak lagi menunggu perintah atasan, tetapi mulai mengambil inisiatif. Ini berarti, bawahan akan merasa lebih berharga dan berdaya. Ya, ragam persoalan, ragam pula solusinya. Bagaimana dengan Anda?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI