Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Teacher St Bellarminus-Jakarta, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjilat Pada Atasan, Masih Manjur Dongkrak Karir Zaman Sekarang?

14 Oktober 2025   20:27 Diperbarui: 15 Oktober 2025   05:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi atasan dan bawahan. (Sumber: https://rri.co.id/lain-lain/643013/ciri-karyawan-yang-suka-cari-muka-dan-tips-menghadapinya)

Tapi memang, kembali kepada alasan seseorang bekerja. Tantangan utamanya adalah menyelesaikan tugas yang diberikan. Selebihnya bersifat dukungan untuk menyelesaikan tantangan itu. 

Membangun Mindset

Pengalaman menghadapi atasan yang jarang mendukung memang tidak mudah. Orang merasa sedih dan tertekan. Kalau bisa bertahan, itu menjadi seperti latihan mental dan memiliki karakter lebih tahan banting serta tidak mudah menyerah.

Atasan biasanya memiliki caranya sendiri dalam menilai dan memberi perhatian kepada bawahan. Sikap atasan yang acuh atau tidak mendukung sering kali  datang dari ketidakpuasan, kurangnya pemahaman tugas dari bawahan itu sendiri.  

Menunjukkan prestasi tanpa harus terus-menerus mencari perhatian menjadi cara untuk menunjukkan hasil kerja yang nyata. 

Pengalaman seperti itu perlu juga menjadi bahan refleksi tentang rasa empati. Perlu juga untuk melihat dari sudut pandang atasan tanpa harus mengorbankan harga diri. Kan, bisa saja atasan juga menghadapi tekanan tersendiri sehingga tidak memberi perhatian pada bawahan. 

Terlalu berharap pada pengakuan dari pimpinan, akan membuang energi yang besar. Fokuslah pada kualitas kerja dan hubungan interpersonal. Ada baiknya juga belajar memisahkan antara emosi dengan pekerjaan agar suasana kerja tetap profesional.

Keuntungannya adalah seseorang akan menjadi lebih mandiri dan kreatif dalam mencari solusi. Bawahan tidak lagi menunggu perintah atasan, tetapi mulai mengambil inisiatif. Ini berarti, bawahan akan merasa lebih berharga dan berdaya. Ya, ragam persoalan, ragam pula solusinya. Bagaimana dengan Anda?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun