Lalu bagaimana seseorang berusaha tampil manis di hadapan atasannya untuk menarik perhatian? Istilahnya, cari muka. Ini masih sering terjadi di dunia kerja sampai sekarang, kan ... Beberapa bawahan bahkan berusaha membangun relasi dengan atasan demi mendapatkan perhatian dan dukungan.
Tapi, hati-hati. Sikap seperti ini muda dibaca sebagai tindakan yang kadang cenderung tidak terpuji. Dalam beberapa persoalan, tidak jarang sesama bawahan akan saling menjatuhkan demi karir pribadi. Ini soal etika pergaulan dan etika kerja.
Tampil Dengan Prestasi KecilÂ
Ada ungkapan mengatakan, pelajari karakter atasanmu, dan kejar mimpimu. Pada dasarnya, atasan juga memerlukan dukungan dari bawahannya. Maka, tidak ada salahnya berusaha untuk menunjukkan prestasi-prestasi kecil yang secara tersirat akan "meminta" pujian.Â
Misalnya dengan membagikan progres pekerjaan tanpa diminta. Meski begitu, kadang tekanan dari atasan tetap ada. Kadang, bawahan mendapat kritik tanpa alasan yang jelas, dan itu membuat semangat naik turun.Â
Mau tidak mau, harus berusaha mengambil sisi positif dari setiap kritik itu, menganggapnya sebagai tantangan untuk meningkatkan kemampuan diri. Pengalaman demi pengalaman, idealnya memberi manfaat tentang arti kesabaran dan ketekunan.Â
Orang juga perlu menyadari pentingnya komunikasi yang baik, meski tak selalu berjalan mulus. Selain membuka diri dengan rekan kerja  untuk meminta saran atau masukan, membangun jejaring juga perlu agar saat satu pintu solusi tertutup, masih ada pintu lain yang bisa dijelajahi untuk menjawab persoalan yang dihadapi.
Ketika seorang bawahan memilih bertahan, sebenarnya di hati kecilnya ia percaya, bahwa jika ia terus bekerja dengan tekun dan bijaksana, suatu saat pimpinan akan melihat usaha dan dedikasinya.
Perlukah mulai mengatur agar tidak menaruh harapan yang terlalu tinggi pada atasan? Mungkin juga tergantung pada situasinya ya. Dalam kondisi tertentu, sikap seperti ini membuat seseorang merasa lebih realistis agar tidak mudah kecewa.Â
"Yang penting gue sekarang fokus menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak," begitu kira-kira kata orang. Terdengar egois ya.Â