Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Teacher St Bellarminus-Jakarta, Freelancer Writer, Indonesian Blogger

Observer of Social Interaction, Catechist in the Parish.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sikap Hormat, Jembatan Perilaku Antargenerasi

4 Desember 2024   22:28 Diperbarui: 5 Desember 2024   13:09 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar hormat kepada yang lebih tua. | Sumber: pngtree.com

 

Di zaman sekarang, semakin sering kita dengar peristiwa anak yang kurang menghormati orang yang lebih tua. Fenomena ini menjadi perhatian banyak orang tua dan pendidik.

Dalam beberapa tahun terakhir, perilaku ini semakin terlihat, dengan banyak anak yang menunjukkan sikap tidak sopan atau menantang terhadap orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya.

Tulisan ini akan mengupas sedikit tentang fenomena sikap memberi hormat kepada yang lebih tua, pengertian, alasan di balik sikap memberi hormat, faktor penyebab penurunan rasa hormat, manfaat, dampak yang ditimbukan,dan upaya perbaikan sikap.

Alasan Memberi Hormat Kepada Orang yang Lebih Tua

Orang yang lebih tua biasanya memiliki lebih banyak pengalaman hidup. Dengan menghormati mereka, kita menunjukkan penghargaan atas pengalaman hidup dan mengakui bahwa mereka telah melalui berbagai situasi dan memiliki pengetahuan yang berharga.

Banyak budaya mengajarkan pentingnya menghormati orang tua dan orang yang lebih tua. Ini adalah bagian dari tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sikap hormat dapat memperkuat hubungan antara generasi. Ini menciptakan ikatan atau hubungan yang lebih kuat dalam keluarga dan masyarakat.

Baca juga: Dari Rumah ke Sekolah: Peran Vital dan Strategi Orangtua Melatih Kedisiplinan Anak

Memberi Hormat - Jembatan Antar Generasi

Memberi hormat kepada orang yang lebih tua, bisa menciptakan suasana saling menghargai dan meningkatkan kualitas hubungan interpersonal.

Orang yang lebih tua sering kali memiliki wawasan dan pelajaran hidup yang berharga berupa pengetahuan dan kebijaksanaan. Mereka bisa menjadi tempat bertanya dan menimba pengalaman hidup. Dengan menghormati mereka, akan membantu kita untuk belajar dari pengalaman mereka.

Menghormati orang lain, terutama yang lebih tua, juga membantu kita mengembangkan rasa empati dan toleransi terhadap perbedaan generasi. Jika sikap Ini diabaikan, berpotensi untuk membuat hubungan antara generasi menjadi renggang. 

Tanpa sikap hormat, kita mungkin akan kehilangan kesempatan untuk belajar dari pengalaman hidup orang yang lebih tua, yang dapat memperkaya hidup kita.

Di tengah budaya bangsa Indonesia yang religius, ketidakpedulian terhadap nilai-nilai menghormati orang yang lebih tua dapat mengarah pada penurunan moralitas dan spiritualitas pribadi.

Mengapa Banyak Generasi Muda Kurang Memiliki Rasa Hormat?

Ilustrasi gambar hormat. (Sumber: pngtree.com)
Ilustrasi gambar hormat. (Sumber: pngtree.com)

Fenomena kurangnya rasa hormat di kalangan anak zaman sekarang adalah tantangan yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait.

Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan solusi yang tepat, kita dapat membantu membentuk generasi muda yang lebih menghargai nilai-nilai kesopanan dan saling menghormati.

Dari berbagai pengamatan, ditemukan beberapa faktor yang berkontribusi pada fenomena ini. Salah satu penyebab utama kurangnya rasa hormat adalah pengaruh media.

Sebagian anak-anak saat ini mulai terpapar berbagai konten di televisi, film, dan media sosial. Konten-konten itu sering menampilkan perilaku kasar dan tidak sopan.

Seringnya anak-anak melihat konten negatif membuat anak-anak "terbiasa" sehingga lama kelamaan menjadi sesuatu yang normal bahkan cenderung menjadi sesuatu yang menarik.

Konten negatif tersebut berpotensi untuk membentuk pola pikir anak yang akan terbawa dalam interaksi sosial sehari-hari di rumah dan di sekolah.

Selain faktor media, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua juga berperan penting. Banyak orang tua mungkin terlalu otoriter atau sebaliknya, terlalu membebaskan anak tanpa memberikan batasan yang jelas.

Ketidakkonsistenan dalam menetapkan aturan dapat menyebabkan anak merasa tidak mendapatkan konsekuensi dari perilaku mereka. Hal ini bisa mengakibatkan mereka cenderung mengabaikan norma atau tata krama.

Baca juga: Menggali Makna Tangan Kanan dalam Etika Sosial Indonesia

Dampak yang Ditimbulkan

Kurangnya rasa hormat bisa berakibat signifikan. Setidak-tidaknya, hubungan antara generasi dapat menjadi renggang. Anak yang tidak menghormati orang tua atau guru atau orang yang lebih tua, membuat komunikasi menjadi sulit. Tentu saja, kondisi ini memicu ketegangan dalam keluarga dan lingkungan sekolah.

Anak-anak yang tidak diajarkan untuk menghormati orang lain cenderung mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat di masa depan. Kurangnya rasa hormat dapat mengarah pada perilaku sosial yang lebih luas yang merugikan masyarakat.

Jika generasi muda tidak belajar untuk menghargai orang lain, maka dapat menyebabkan peningkatan konflik dan penurunan moralitas dalam masyarakat.

Bagaimana Membangun Rasa Hormat?

Penting bagi orang tua dan pendidik untuk menerapkan pendekatan yang lebih efektif dalam mendidik anak khususnya mengenai nilai-nilai tata krama. Pendekatan yang dimaksud adalah soal penetapan batasan yang jelas, konsistensi, pemberian contoh atau model perilaku sopan dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak menjadi sangat penting. Orangtua juga perlu mendengarkan pendapat anak. Hal ini dapat membantu mereka merasa agar dihargai sekaligus memberi stimulus bagi mereka untuk menghormati orang lain.

Memberi hormat kepada orang yang lebih tua adalah nilai yang dijunjung tinggi dalam banyak budaya di seluruh dunia. Sikap ini tidak hanya mencerminkan etika dan moralitas, tetapi juga merupakan bagian penting dari interaksi sosial yang sehat.

Insight

Sikap memberi hormat kepada orang yang lebih tua adalah nilai penting yang harus dijaga dalam masyarakat kita. Dengan menghormati mereka, kita tidak hanya menunjukkan penghargaan terhadap pengalaman dan kebijaksanaan mereka, tetapi juga membangun hubungan yang kuat antar generasi.

Secara keseluruhan, memberi hormat adalah tindakan eksternal yang dapat dilihat oleh orang lain, sedangkan menghormati adalah sikap internal yang mencerminkan pengakuan terhadap nilai-nilai dan keberadaan orang lain.

Keduanya penting dalam interaksi sosial, tetapi memiliki fungsi dan makna yang berbeda dalam membangun hubungan antar individu.

Dengan memahami sikap hormat ini, kita dapat lebih bijaksana dalam bersikap terhadap orang lain di berbagai sisi kehidupan.***

Baca juga: Membangun Hubungan Sehat, Menjauh dari Toxic Friendship

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun