Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orangtua dan Pembelajaran Jarak Jauh

29 Desember 2020   21:58 Diperbarui: 29 Desember 2020   23:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa pandemi Covid-19 ini, saya merasakan betul bahwa tantangan belajar tidak hanya dihadapi oleh siswa dan guru saja. Sebagai orang tua, saya dan khususnya isteri juga menghadapi tantangan belajar ketika mendampingi anak-anak belajar. Melalui tulisan, saya akan membagikan pengalaman menjadi orang tua dalam pembelajaran siswa di masa pandemi ini.

Saat ini, proses pembelajaran siswa berlangsung secara daring. Sama halnya dengan proses belajar tatap muka di sekolah, proses ini menuntut kesiapan siswa untuk belajar setiap hari.

Ritme Rutin Sebuah Keluarga

Secara umum, pagi hari merupakan waktu yang paling sibuk bagi sebuah keluarga. Di satu sisi, kami harus mempersiapkan anak-anak untuk memulai aktivitas belajarnya. Namun, di sisi lain, kami juga harus mempersiapkan diri untuk memulai aktivitas bekerja.

Sebagai seorang ibu, isteri saya merupakan orang yang paling sibuk di rumah. Pukul 05.00 WIB ia sudah bangun, dan mempersiapkan bahan makan untuk makan pagi anak-anak. Saya sendiri, pukul 05.30 WIB sudah berangkat bekerja. Sudah menjadi kebiasaan sejak kecil, kedua putra kembar kami yang duduk di kelas 4 SD melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti mandi, berpakaian dan makan.

Pada malam hari sebelumnya, anak-anak sudah mempersiapkan sepatu, kaos kaki dan baju sekolah yang akan digunakan. Urusan mencuci dan menyetrika pakaian, tentu menjadi domain kami. Tidak ada asisten rumah tangga di rumah kami. Seluruh pekerjaan harian di rumah, kami lakukan secara mandiri.

Ketika makanan sudah siap, anak-anak mengambil sendiri dan melakukan aktivitas makannya secara mandiri. Demikian pula, ketika pukul 06.30 WIB, saat presensi kehadiran siswa di kelas mulai dijalankan, mereka pun melakukannya secara mandiri.

Proses belajar anak-anak di rumah  mendapat pendampingan penuh dari ibunya. Tak jarang, ibunya menghubungi saya untuk menanyakan tentang materi yang tidak diketahuinya. Tugas-tugas yang diberikan gurunya, selalu dikerjakan pada hari itu juga. Tugas-tugas yang bersifat praktek, sedapat mungkin mereka selesaikan pada hari itu. Anak-anak berusaha untuk konsisten melakukannya. Oleh karena itu, mereka dapat mengulang kembali pelajarannya pada malam hari. Saya dapat mendampingi mereka dengan lebih leluasa sambil mempersiapkan pelajaran esok harinya.

Tantangan Orang tua

Memang tidak semua orang tua menguasai teknik pembelajaran formal seperti di sekolah. Hal itu pula yang di alami oleh isteri saya ketika mendampingi anak-anak belajar. Tidak jarang, ia mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi belajar yang kurang dipahami anak.

Saya akan seringkali dihubungi oleh isteri untuk menanyakan perihal materi yang tidak dipahaminya. Seringkali pula waktunya tidak tepat karena pada saat yang sama, saya mengerjakan tugas atau pekerjaan saya di tempat kerja. Pernah pula karena kurang fokus akibat pengaruh pekerjaan, materi yang sederhana yang ditanyakan mendadak tidak dimengerti. Ini tantangan yang tidak mudah untuk dilalui oleh para orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun