Aku, puisi.
Ia hanya untaian kata-kata,
dan menjadi oplosan di tembok
ia hanya buaian gundah gulana dan nestapa air mata
galau
marah
ambisius
absurd
Aku, puisi
merobek realitas luar tanpa ruang penggantiÂ
nihil
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!