Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Mau Jadi Medioker? Ikuti 7 Langkah Ini

8 April 2022   18:39 Diperbarui: 8 April 2022   20:56 6625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi medioker (Sumber Christian Nellemann dalam Realbusiness.co.uk)

"Kemalasan hanya berbahaya untuk manusia-manusia medioker. Banyak orang yang bahkan tidak mampu membuktikan bahwa diri mereka medioker." Albert Camus, seorang filsuf, penulis, dan jurnalis Prancis. 

Siapa pun kamu maukah disebut sebagai orang yang biasa-biasa saja? Tidak memiliki sesuatu yang membanggakan dan datar-datar saja! Atau memang kamu termasuk kelompok orang-orang yang cenderung mencari aman?

Apa sih medioker itu?

Medioker merupakan kata serapan dari bahasa Inggris mediocre yang berarti biasa-biasa saja atau tidak ada yang spesial. Dengan istilah lain segala sesuatu hal yang tidak menarik atau datar-datar saja dan memiliki kecenderungan mencari amannya saja.

Istilah medioker dapat kita jumpai pada dunia sepak bola yaitu dalam pengelompokkan tim dengan julukan tim unggulan dan tim medioker. Apa bedanya? Tim unggulan adalah tim yang memiliki sponsor global, sedangkan tim medioker adalah klub yang disponsori oleh sponsor lokal.

Tentu para pemainnya akan berbeda, tim unggulan akan dihuni oleh pemain-pemain top dunia, sedangkan tim medioker adalah terdiri dari pemain-pemain dengan keahlian rata-rata.

Uniknya para penggemar (fans) juga terbelah menjadi dua. Fans klub medioker kerap kali dicemooh oleh fans klub dari klub-klub unggulan.

Kepada para elit politik yang bekerja di bawah standar juga tidak luput dari sebutan politikus medioker, menunjuk pada pribadi yang tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya dan memperjuangkan rakyat.

Sedangkan pada dunia kerja umumnya karyawan dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu top performence yang berisi karyawan yang memiliki kinerja tinggi, kemudian medioker atau karyawan dengan kinerja rata-rata dan under performence atau karyawan dengan kinerja rendah.

Apa yang Membedakan Medioker?

Sebenarnya apa yang membedakan mereka ya? Kebiasaan merupakan inti perbedaan pencapaian kualitas hidup antara yang berhasil dan orang yang biasa-biasa saja. Kebiasaan menjadi pola perilaku yang otamatis yaitu tanpa ada perintah orang lain langsung mengerjakannya.

Kebiasaan yang kita miliki pada akhirnya akan menentukan sejauh mana kita melangkah dalam menjalani kehidupan. Orang medioker umumnya mengembangkan dan memupuk kebiasaan buruk dan membatasi keyakinannya.

Ilustrasi medioker (Sumber Aplikasi-indonesia.com)
Ilustrasi medioker (Sumber Aplikasi-indonesia.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun