Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kehadiran Coach dalam Organisasi Dapat Mempercepat ROI

14 Juli 2021   07:57 Diperbarui: 19 Juli 2021   11:39 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi coaching karyawan (sumber Freepik.com)

Menetapkan dan memelihara perjanjian yaitu bermitra dengan klien untuk menciptakan kejelasan kesepakatan tentang hubungan pembinaan, proses, rencana dan tujuan. Menjelaskan apa itu coaching dan mencapai kesepakatan tentang apa yang pantas dan tidak pantas serta apa saja yang ditawarkan pada klien.

Bermitra dengan klien dan pemangku kepentingan terkait untuk membangun keseluruhan rencana, tujuan coaching, mengidentifikasi atau menegaskan kembali apa yang ingin dicapai dalam coaching.

4. Cultivates Trust and Safety 

Menumbuhkan kepercayaan dan keamanan yaitu bermitra dengan klien untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung klien untuk berbagi secara bebas. Menjaga hubungan saling menghormati dan kepercayaan.

Coach harus berusaha memahami klien dalam konteks mereka yang mencakup identitas, lingkungan, pengalaman, nilai, dan kepercayaan. Menunjukkan rasa hormat terhadap identitas, persepsi, gaya, dan bahasa klien.

5. Maintains Presence 

Mempertahankan kehadiran dengan cara sepenuhnya sadar dan hadir bersama klien, menggunakan gaya yang terbuka, fleksibel, membumi dan percaya diri. Tetap fokus, jeli, empati dan responsif terhadap klien, menunjukkan rasa ingin tahu selama proses coaching.

Mengelola emosi seseorang untuk tetap hadir dengan klien, menunjukkan kepercayaan diri dalam bekerja dengan emosi klien yang kuat selama proses pembinaan.

6. Listens Actively 

Mendengarkan secara efektif dengan berfokus pada apa yang dikatakan klien dan sepenuhnya memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mendukung klien berekspresi diri.

Mempertimbangkan konteks klien, identitas, lingkungan, pengalaman, nilai dan keyakinan untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang klien komunikasikan. Coach merangkum apa yang dikomunikasikan klien untuk memastikan kejelasan dan klarifikasi pemahaman.

7. Evokes Awareness 

Membangkitkan kesadaran dengan memfasilitasi wawasan dan pembelajaran klien dengan menggunakan alat dan teknik seperti: pertanyaan yang berbobot, keheningan, metafora atau analogi.

Mempertimbangkan pengalaman klien saat memutuskan dan mempertimbangkan apa yang paling berguna. Coach mengajukan pertanyaan tentang klien, seperti cara berpikir, nilai, kebutuhan, keinginan dan keyakinan.

8. Facilitates Client Growth 

Memfasilitasi pertumbuhan klien dengan cara bermitra dengan klien untuk mengubah pembelajaran dan wawasan menjadi tindakan. Mempromosikan otonomi klien dalam proses pembinaan. Mengintegrasikan kesadaran, wawasan, atau pembelajaran baru ke dalam pandangan dunia dan perilaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun