Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Gangguan Jiwa Dapat Sembuh, Ini Dia Caranya

5 Oktober 2020   06:47 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:26 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gangguan jiwa. (ISTIMEWA harnas.co) 

Grafik Media Indonesia.com
Grafik Media Indonesia.com

Penyebab Skizofrenia

#Genetik, keturunan dari pengidap skizofrenia memiliki potensi 10% terkena skizofrenia. Apabila kedua orang tua mengidap skizofrenia maka risiko akan meningkat menjadi 40%.

#Komplikasi saat kehamilan, seperti terpapar racun atau virus, perdarahan serta kekurangan nutrisi. Struktur otak dan sistim syaraf pusat yang tidak normal dan penggunaan obat terlarang.

Pengalaman Saudara

Ada kisah ketika seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di Yogyakarta. Kala itu kampus mengadakan seleksi tugas belajar ke Belanda.

Dia mengikuti seleksi itu sampai tahap terakhir, dan tentu sangat berharap bisa lolos. Sudah membayangkan kuliah di salah satu negara Eropa yang maju.

Keluarga juga mendukung dan sangat bangga apabila mendapatkan kesempatan yang berharga itu. Waktu itu tahun 1978 masih terbilang langka belajar di negeri kincir angin.

Namun malang tak dapat ditolak, Dia gagal dalam seleksi akhir, tanpa menyebutkan penyebab kegagalan. Pemuda itu stres berat, pikirannya goncang dan tidak mau melanjutkan kuliah, padahal sudah semester akhir.

Anak muda ini dikenal mudah bergaul, rajin belajar dan terbilang cerdas dari sekolah dasar sampai diterima di perguruan ternama. Di rumah mau membantu orang tuanya dan kehidupan agamanya relatif taat.

Tetapi peristiwa itu membuat kepribadiannya berubah. Dari sifat riang menjadi pendiam, kalau berbicara tidak mau mengalah. Menganggap pendapatnya paling benar, dan merasa dia lebih pandai dibanding lainnya.

Keluarga sempat membawa ke rumah sakit jiwa, dan diberikan obat-obatan. Namun dia selalu menolak dan marah-marah karena dia merasa tidak sakit jiwa. Sehingga keluarga jera dan tidak membawanya ke rumah sakit jiwa lagi.

Apabila bertemu dengan saudara lama, memorinya akan diingat kembali dan membuat keributan. Demikian juga kalau berbicara dan memicu perselisihan, dia akan marah dan merusak barang. Pernah marah besar sampai membuang pesawat televisi ke sungai, karena memberitakan berita tidak benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun