Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Etika Bisnis Modern: Antara Memperkaya Diri, Etika & Moral

18 April 2020   11:09 Diperbarui: 21 April 2020   20:41 2084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Pexels.com

Kebutuhan masyarakat yang mendesak akan budaya etis adalah kesempatan setiap organisasi untuk memengaruhi budaya sosial, dengan membudayakan nilai-nilai etis. Ketika ini terjadi, masyarakat mendapat manfaat dari pengaruh positif yang diambil karyawan dari tempat kerja mereka ketika kembali ke keluarga, teman, dan rekan.

Values Based Culture (budaya berbasis nilai)

Pada abad ke-21, etika bukanlah suatu kemewahan atau suatu pilihan. Lebih dari kompetensi, pengalaman, kecerdasan dan dorongan, orang-orang di semua tingkatan organisasi membutuhkan nilai-nilai etika.

Menurut Kidder (2001), "Tugas utama dekade ini adalah menciptakan dan memelihara budaya berbasis nilai." Karena banyaknya waktu yang dihabiskan orang di tempat kerja, maka proses pendidikan dan pembelajaran itu harus terjadi di lingkungan bisnis.

Rushworth M. Kidder adalah pendiri dan presiden Institute for Global Ethics, sebuah organisasi yang penelitiannya telah mengidentifikasi 4 faktor utama dalam menciptakan budaya berbasis nilai, yaitu :

1. Nilai inti bersama

Ada lima nilai inti yang ditemukan dalam beberapa bentuk di setiap budaya di seluruh dunia. Mereka adalah kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan dan kasih sayang. Budaya berbasis nilai akan menjadikan nilai-nilai inti ini sebagai kekuatan pendorong dalam pengambilan keputusan.

2. Bahasa umum

Karyawan membutuhkan bahasa etika yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan mudah dan nyaman tentang masalah yang biasanya sensitif dan sulit untuk dibahas. Program pelatihan etika yang efektif menyediakan bahasa umum yang dibutuhkan, sehingga seluruh orang yang terlibat dalam organisasi mudah memahami.

3. Komitmen dari Top Management

Pelatihan etika tidak ada artinya tanpa top management yang mendorong dan selalu berkampanye tentang pentingnya etika bisnis. Ketika para pemimpin secara konsisten menghargai mereka yang memilih untuk melakukan apa yang benar, itu sangat membantu untuk menciptakan budaya etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun