Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Fenomena Dualisme Magnet Urbanisasi Pasca Lebaran dan Dampak Gentrifikasi di Jakarta: Peluang atau Masalah?

11 April 2024   06:43 Diperbarui: 12 April 2024   06:58 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi urbanisasi Jakarta (sumber: kompas.id)

3. Inovasi dan Pertumbuhan Ekonomi. 

Pendatang yang membawa bakat dan keterampilan baru dapat berkontribusi pada inovasi dan pertumbuhan ekonomi kota. Mereka membawa energi dan gagasan segar yang dapat merangsang kemajuan dalam berbagai sektor.

Masalah

1. Krisis Perumahan.

Urbanisasi yang cepat dapat menyebabkan krisis perumahan di Jakarta, dengan harga properti yang melonjak secara signifikan. Ini dapat membuat perumahan menjadi tidak terjangkau bagi sebagian besar penduduk, terutama yang berpenghasilan rendah.

2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi.

Gentrifikasi dapat memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi antara penduduk asli dan pendatang yang lebih berpenghasilan. Ini dapat mengakibatkan pengusiran atau penekanan terhadap komunitas lokal yang sudah ada, serta meningkatkan ketegangan antara kelompok-kelompok sosial.

3. Ketidakpastian Pekerjaan.

Banyak pendatang yang datang ke Jakarta dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, namun kenyataannya tidak semua dari mereka berhasil menemukan pekerjaan sesuai dengan harapan. Hal ini dapat meningkatkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di kota.

Persiapan  yang Diperlukan oleh Para Perantau

1. Perencanaan Keuangan.

Jakarta adalah kota dengan biaya hidup yang tinggi. Harga sewa tempat tinggal, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari dapat menjadi beban yang berat bagi banyak penduduknya. Bagi mereka yang datang dari luar kota, menyesuaikan diri dengan biaya hidup yang tinggi bisa menjadi ujian nyata. 

Penting bagi para perantau untuk memiliki perencanaan keuangan yang matang sebelum merantau ke Jakarta. Mereka perlu mempertimbangkan biaya hidup, akomodasi, transportasi, dan kebutuhan lainnya, serta memiliki cadangan dana darurat untuk mengatasi kemungkinan tantangan finansial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun