Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebutuhan Pendidikan Inklusif yang Terjawab Melalui Kurikulum Merdeka

6 Februari 2024   09:38 Diperbarui: 7 Februari 2024   09:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Pendekatan Holistik

Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan holistik terhadap pembelajaran. Dengan memperhatikan aspek fisik, sosial, dan emosional, kurikulum ini menciptakan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar secara menyeluruh, tidak hanya sebatas pengetahuan akademis.

3. Pendorong Kreativitas dan Inovasi

Merdeka dalam konteks kurikulum menciptakan ruang bagi kreativitas dan inovasi. Anak-anak dengan kebutuhan khusus sering kali memiliki potensi luar biasa di bidang tertentu, dan kurikulum ini memberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.

Contoh Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan Inklusif

1. Diferensiasi Pembelajaran

Guru menggunakan strategi diferensiasi pembelajaran untuk menyusun materi pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa. Misalnya, memberikan tugas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan kesulitan belajar. Baca lebih lanjut: Edugame: Berdiferensiasi Dalam Merayakan Hasil Belajar Ala Merdeka Belajar

2. Proyek Kolaboratif

Proyek kolaboratif menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka. Siswa bekerja bersama, membangun pemahaman bersama-sama, sehingga membantu mereka untuk saling mendukung dan memahami keberagaman di antara mereka. Baca lebih lanjut: Memunculkan Momen "WOW dan AHA" Melalui Proyek AMBAK

3. Pendekatan Multisensor

Pendidikan inklusif melalui Kurikulum Merdeka mendorong pendekatan multisensori. Materi diajarkan melalui kombinasi visual, auditori, dan kinestetik, memberikan kesempatan kepada semua siswa, termasuk mereka dengan tantangan sensorik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun