Mohon tunggu...
Kristanto Irawan Putra
Kristanto Irawan Putra Mohon Tunggu... Plastic Waste & Circular Economy Specialist

UNIKA Program Magister Lingkungan dan Perkotaan l SMA TN Angkatan XVIII l Direktur Bank Sampah Induk Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Asap di Pulau Banda: Kebiasaan, Kesehatan, dan Pengelolaan Sampah di Pulau-pulau Kecil Kita

16 Agustus 2025   00:54 Diperbarui: 16 Agustus 2025   06:53 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Serangan udara" dari kegiatan membakar sampah rumah tangga (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kalau Tidak Punya Waktu, Serahkan saja pada Ahlinya

Saya menyadari, tidak semua orang akan punya waktu untuk membuat eco enzyme atau mengolah sampah sendiri. Solusinya? Percayakan pada lembaga pengelola sampah profesional. Contoh yang menginspirasi adalah TPS 3R Mulyoagung Bersatu di Kabupaten Malang. Lembaga pengelola sampah ini dikelola oleh warga untuk warga. Warga membayar sejumlah uang untuk iuran pengelolaan sampah, kemudian sejumlah petugas terlatih bekerja sesuai SOP untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Mereka mengumpulkan sampah dari rumah-ke rumah, memilah sampah, selanjutnya mengolah sampah organik menjadi kompos, menjual anorganik yang bisa didaur ulang, dan hanya membuang residu yang benar-benar tidak bisa diolah ke TPA. Dengan tata kelola yang baik, kegiatan pengelolaan sampah ternyata dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang benar-benar berkelanjutan untuk warga desa.

Ini bukan rocket science, tapi people science---alias ilmu gotong royong (Meifita Dian Handayani, Social and Behavior Change Communication Specialist)

Asap sore hari di Banda ini mengingatkan saya bahwa masalah sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi juga kesehatan, ekologi, dan bahkan Masa depan pariwisata Banda Neira. Kita bisa memilih: terus membakar dan mengubur masalah seperti bom waktu, atau mulai mengelola sampah untuk keberlanjutan kehidupan anak cucu kita. Mengubah cara kita mengelola sampah berarti mengubah masa depan: dari udara bersih yang kita hirup, tanah subur yang kita tanami, hingga pekerjaan layak yang kita ciptakan bersama. Semua berawal dari satu pilihan sederhana: "STOP membakar, mari mulai mengelola".

Kristanto Irawan Putra

Lulusan Bioteknologi yang kini berkecimpung di dunia pengelolaan sampah

Marine Circular Economy Specialist (soon to be)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun